Laman

Selasa, 14 Juni 2011

Marah

"ليس الشديد بالصرعة؛ إنما الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب
The strong person is not the good wrestler. Rather,the strong person is the one who controls himself when he is angry.
(Sahih al-Bukhari, Book 73, #135)"

Setiap orang pasti pernah merasakan marah. Marah adalah reaksi keras diri kita terhadap apa yang kita lihat dan kita rasakan. Tak semua rasa marah berupa reaksi negatif, tapi marah juga bisa memberi dampak positif, seperti halnya marah seorang tua terhadap anaknya yang bandel, tidak berbuat baik dan lain-lain. Marah dapat dikatakan sebagai reaksi kuat atas sesuatu yang tidak menyenangkan dan mengganggu pada seseorang, reaksinya bermacam-macam ada yang berupa omelan atau ada yang lebih ekstrim bertindak kasar. Marah perlu dikendalikan, sebagaimana stres yang harus dikelola. Sebagian orang akan dengan mudah mengendalikan rasa marah, namun kebanyakan pula yang tak mampu menahan dan mengendalikan rasa tersebut.

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Said Alkhundri r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Marah itu bara api maka siapa yang merasakan demikian, jika ia sedang berdiri makan hendaklah duduk, bila ia sedang duduk hendaklah bersandar (berbaring)"

Manusiawi jika kita seringkali tersinggung perasaan dan marah, namun kita harus mampu untuk mengendalikan rasa marah kita, apakah rasa marah kita bermanfaat atau hanya sekedar untuk memuaskan nafsu belaka?? Abu Umamah Albahili r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Siapa yang dapat menahan marah padahal ia dapat (kuasa) untuk memuaskan marahnya itu, tetapi tidak dipuaskan bahkan tetap ditahan/disabarkan, maka Allah s.w.t. mengisi hatinya dengan keridhoan pada hari kiamat."

Tips Menanggulangi Kemarahan

Syaikh Wahiid Baali hafizhohulloh menyebutkan beberapa tips untuk menanggulangi marah. Diantaranya ialah:

1. Membaca ta’awudz yaitu, “A’udzubillahi minasy syaithanir rajiim”.

2. Mengingat besarnya pahala orang yang bisa menahan luapan marahnya.
3. Mengambil sikap diam, tidak berbicara.
4. Duduk atau berbaring.
5. Memikirkan betapa jelek penampilannya apabila sedang dalam keadaan marah.
6. Mengingat agungnya balasan bagi orang yang mau memaafkan kesalahan orang yang bodoh.
7. Meninggalkan berbagai bentuk celaan, makian, tuduhan, laknat dan cercaan karena itu semua termasuk perangai orang-orang bodoh.

*catatan sebagai intropeksi dan pengendalian diri dari rasa marah, semoga Allah memberi kita petunjuk...*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuukk di komen-komen yaa...