Laman

Selasa, 06 April 2010

Mentari, Rembulan dan Sang Waktu

Waktu begitu tega membiarkan kita saling terdiam
Tenggelam dalam keragu-raguan
Hanyut dalam lautan egois
Kesalahpahaman

Waktu begitu tega mengiris-iris perasaan kita dengan kecuekan
Membiarkan kita dibelenggu gembok keangkuhan
Hingga rembulan yang biasanya tersenyum
Bercanda dan bercerita
Diam seketika
Hilang!
Hanyut dalam lautan kemarahan
Dan mentari hanya mengurut dada
Diam terpaku
Tertunduk dalam resah

Mentari hanya bisa berharap
Mungkinkah rembulah kembali bercerita
Tentang astronot ganteng yang mendarat
Tentang hiruk pikuk manusia dibumi
Tentang jeritan awan
Atau…
Rembulan tetap diam tanpa amarah
Tersenyum sinis terhadap mentari yang bersabar
Mengharap sapaan
Atau….
Mentari tak mau peduli
Dia hanya peduli pada mereka yang mengharap sinarnya
Menyembunyikan galau hatinya
Dan tersenyum dalam kepedihan jiwanya
Sebab kini ia tahu,
Rembulan tak butuh sinarnya
Saat ini !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuukk di komen-komen yaa...