Laman

Rabu, 07 April 2010

hampa

Malam dalam kesendirianku memaksaku bermain dengan kata-kata dan bercerita dalam angan, merangkai sebuah hayalan yang berujung pada pengharapan semu. Kesendirianku melahirkan kebencian dan keangkuhan, sepi yang senantiasa mengusik hidupku memaksaku untuk mencari kenyataan dalam mimpi, meski harus berakhir dengan cara yang menyakitkan. Mimpi-mimpi yang aku rangkai hancur dalam sadarku dan aku terjerambab dalam ketakutan dan keputusasaan, aku mencoba bangun dan melihat dunia tetapi yang kudapatkan adalah kepalsuan. Mimpi itu tak lagi indah…
Rasanya waktu teramat cepat mendahuluiku dengan pemhuktian yang mengerikan, dan menghancurkan seluruh asa yag hendak kubangun, salahkah aku jika hanya percaya angan?salahkah jika aku menjadi sosok pengecut dari masalah yang kuciptakan sendiri? Segudang keinginan dan harapan tak lagi cukup untuk mengubah hidupku, bahkan segudang kata-kata pujian, sanjungan dan semangat tak cukup membawa asaku kembali, apalagi ketika aku teramat lelah dengan dua dunia yang kujalani, dua dunia yang berbeda tetapi sama sebab keduanya telah merusak mimpi-mimpi yang selama ini aku rangkai, bahkan ketika aku kalut dan bingung mencari tempat sembunyi, keduanya tak memberiku tempat untuk sembunyi, salahkah aku jika membenci hidup dan duniaku?
Sejuta pertanyaan dalam benakku laksana jarum yang menusuk hatiku dengan kepedihan yang teramat sangat dan tanpa aku sanggup untuk menjawabnya. Kenyataan dan mimpiku yang berbaur melahirkan kebimbangan dan membuatku larut dalam sejuta mengapa dan ketidak percayaan, bahkan sejuta penyesalan dalam hatiku tak mampu membuatku berdiri dalam nyataku atau dalam mimpi sekalipun, bahkan semua itu semakin membuatku terjerembab dalam lorong gelap dan sempit, dan aku kebingungan mencari jalan keluarnya , sebuah lorong di negara yang tak bertuan, lorong yang tak berujung dan hampa………

1 komentar:

Yuukk di komen-komen yaa...