Laman

Sabtu, 20 Agustus 2011

Saat Tak Berdaya

Apakah ini pertanda bahwa aku telah menyerah pada kehidupan? Oh.. No!! tidak!! aku tak ingin menyerah begitu saja, tapi rasa lemah ini seperti hendak menenggelamkan seluruh kehidupanku. Huumm sekuat apapun aku berusaha, sekuat apapun menjadi tegar, aku tetaplah seorang perempuan yang tak mampu menahan lautan air mata. Sungguh sangat menyebalkan, kekuatanku yang katanya tegar dan selalu ceria harus luluh oleh air mata. Air mata memang dinding terakhir petahanan seorang perempuan ^_^.

Lalu mengapa aku harus bersedih?bukankah tidak ada hal yang perlu aku khawatirkan berkenaan dengan kenyataan yang aku jalani saat ini? entahlah.. tiba-tiba saja perasaan ini mengoyak sanubariku, perasaan bersalah, perasaan takut, perasaan bersedih. Ya Tuhan, sungguh hamba adalah mahlukMu yang tak berdaya.

TakdirMu, kuyakini itu sebagai kebaikanku, lalu mengapa aku harus bersedih?mengapa mesti ada hampa? sedang apa yang kujalani hanyalah serentetan peristiwa yang berlaku pula untuk yang lainnya. Ya, aku memahamiMu sebagai yang Maha Adil nan Pemurah, jikalau hari ini harus berkesah itu hanya karena rasa yang sedemikian berkelindan dan sulit kumengerti.

Tidak, aku tak bermaksud untuk menyerah, pun tak bermaksud untuk menyalahkan siapapun, barangkali aku hanya perlu berisitirahat sejenak untuk merenungi, menghimpun tenaga untuk melanjutkan perjalanan, membaca ayat-ayatMu yang berserakan dimana-mana. Seperti sampan, kini aku terombang-ambing di SamuderaMu yang Maha Luas. Berlayar sendirian dalam ombakMu, dan tak kutemukan sepotong kehadiran pun menyapa hari-hariku yang melelahkan, ah biar saja! ini adalah kehendakMu yang agung yang menentukan jalan hidup, Kau yang menuntunku untuk tetap melaju sendiri menghadang ombakMu yang seolah tiada henti bergulung. Pada akhirnya hidup selalu memberikan pelajaran yang sama padaku, yang kemudian membuatku
berkata " aku tak ingin menyimpan harapan selain pada Tuhan", ya.. aku tak ingin lagi berharap pada siapapun selain Engkau.

Dalam diam aku ingin bercinta, dalam hitam aku ingin tiada, dalam gelap aku ingin tafakur, zikir dan do'a, dalam terang aku hanya ingin Engkau yang satu ada, lainnya tiada, dalam keramaian aku tak ingin semua ada, kecuali Engkau yang nampak, dalam terang ini, dalam gelap ini, dalam semuanya kuingin diriku sirna, tenggelam dalam Engkau. (Arini Hidajati - Sembahyang Karang)

2 komentar:

  1. la tahzan innallaha ma'ana.. "hadits ini baginda Nabi ucapakan kepada Abu bakar shidiq saat dikejar2 kaum kafir quraisi.

    ibrah yg bisa di ambil adalah ketika semua jalan itu buntu, saat kita sudah tak berdaya lagi, hanya kepada Allah lah semuanya kita gantungkan.

    keep spirit bunda tie.. smile :)
    may ALlah Bless U today and tomorrow.! insyaAllah.

    BalasHapus
  2. @Bang ROe: terimakasih.. ya betul.. hanya pada Allah lah kita serahkan segala persoalan.. hanya Allah tempat mengadu dan bergantung... :)

    BalasHapus

Yuukk di komen-komen yaa...