Laman

Jumat, 19 Agustus 2011

Kenapa Begini Kenapa Begitu.

"kenapa bu harus puasa"
"Kenapa bu harus sahur?
"kenapa kalo puasa bukanya kok maghrib?"
"kenapa harus sholat tarawih?"

Kenapa begini..kenapa begitu, Banyak sekali pertanyaan yang sering dilontarkan Hafiz apabila dia sedang penasaran terhadap sesuatu. Pertanyaannya pun kadang-kadang ada yang mudah dijawab namun seringkali sangat sulit dan tidak bisa dijelaskan menurut bahasa yang dia mengerti, bahkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang tak pernah aku duga sebelumnya.

Menurut yang aku baca, sampai usia 10 tahun anak berpikir secara konkrit sehingga banyak hal-hal disekitarnya yang membingungkan buat mereka sehingga mereka memberikan pertanyaan yang seolah-olah tiada akhir. Anak akan selalu bertanya sampai menemukan jawaban yang sekiranya pas buat mereka.

Aku sendiri kadang-kadang merasa "cape" menjelaskan kepada Hafiz pertanyaannya yang berlapis-lapis dan kadang selalu berulang-ulang. Akan tetapi aku berusaha untuk selalu menjawab pertanyaannya, aku ingin membangun suasana yang menyenangkan yang menstimulasi dia untuk selalu bertanya dan terus bertanya, dan jika pertanyaannya tidak bisa aku jawab, aku dapat mengatakan "maaf ya fiz, ibu ga tahu soal yang itu, nanti kita cari di internet yaa, atau nanti kita ke toko buku ya cari buku tentang itu". Internet dan toko buku adalah jawaban yang paling efektif untuk menahan rasa penasarannya. ^_^

Umumnya rasa ingin tahu anak telah ada sejak anak sudah bisa bicara atau bahkan sejak anak sudah mengucapkan beberapa potong kata, hanya saja keinginantahuannya pada saat itu tidak ditunjukkan dengan kata-kata melainkan hanya dengan gerakan tubuh saja (bahasa tubuh) lalu setelah anak pandai bicara maka pada saat itu lah orang tua akan diberondong dengan banyak pertanyaan yang tak pernah berhenti mengalir.

Menjawab pertanyaan anak kadang tak semudah yang kita bayangkan, kita sebagai orangtua adakalanya tak mampu menjawab pertanyaan anak, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam menjawab pertanyaan anak:
  1. jawablah dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti anak
  2. bersabarlah dalam menghadapi pertanyaan anak yang berlapis-lapis dan tak pernah berhenti
  3. jika kita tidak mampu menjawab pertanyaan anak, tak perlu mencari alasan yang tak masuk akal/gak nyambung dengan pertanyaan anak atau bahkan membingungkan anak tapi katakan padanya "maaf ibu gak tahu, nanti kita tanya ayah, nanti kita cari di internet, nanti kita cari di Al-Qur'an atau nanti kita ke toko buku ya"
  4. berbicara dengan anak jangan menggurui atau mendikte tapi lakukan dengan diskusi kecil yang menyenangkan buat anak.
  5. jangan memberikan respon negatif dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan anak karena akan membuat anak tidak percaya diri.
 Sebagai orang tua kita harus jeli memperhatikan perkembangan anak agar bisa memberikan informasi yang mereka butuhkan sesuai perkembangannya.

Semoga kita bisa menjadi orang tua yang menyenangkan buat anak...^_*

6 komentar:

  1. waaah info yang bagus buat saya nanti di masa depan. hehehe..
    jadi berat banget ya tugas ibu untuk memberikan pendidikan luar dalam buat anaknya. menjawab beribu pertanyaan tanpa lelah. sayang banget sama ibu :)

    BalasHapus
  2. @Irma: hehehe.. begitulah.. meskipun tanggungjawab pengasuhan itu tidak terletak pada satu pihak, artinya ayah dan ibu berperan dalam pengasuhan anak, tapi anak pasti akan selalu merasa lebih dekat dengan ibunya, apalagi jika full time mother, so sebelum jadi ibu, kita -perempuan- harus mempersiapkan diri dengn baik. Makasih ya sudah berkunjung...

    BalasHapus
  3. tulisan ini mengingatkanku saat masih kecil dulu, kira2 umur 4 tahun-an. pernah nanya ama mama.."ma.? kenapa sih bisa hujan.?
    ibuku waktu itu jawabnya asal ngelantur "Hujan itu karena dewa lagi kencing".
    untuk anak seumuran saya, pasti percaya..! saat besar aku tahu ibu gak bermaksud berbohong kepadaku, tapi mungkin ibu bingung maw jawab apa. hehe...

    pernah juga aku nanya "ma? koq tiba2 sudah ada ade.? ade berasal dari mana? "sekali lagi ibu jawab dengan ngelantur juga " ade berasal dari langit, semalam ade di buang dari langit ama cahaya yang bergerak diatas langit (pesawat terbang). jujur.. aku percaya seratus persen.. hehe.. bahkan tiap malam aku selalu keluar buat liat cahaya yg lewat, sembari minta ama cahaya itu biar di kasih adek laki2. hehe..
    aku yakin "ibu gak bermaksud berbohong" tapi mungkin itu jawaban yg masuk akal buat anak seumuran aku yg bahkan belum TK. hehe..

    malah curhat saya... hehe.. tapi setelah sekitar umur 7 tahun, akhirnya ibu menjelaskan semuanya seperti yg sebenarnya... akhirnya saya jadi tahu.

    jadi kangen ibu'ku... :) hehe..

    BalasHapus
  4. hehehe.. cerita bang ROe lucu.. pertanyaan anak kecil memang sangat tiba-tiba, aku juga kadang sering bingung untuk jawab beberapa pertanyaan anakku...

    yaa.. someday he will know.. ketika dia sudah beranjak dewasa dia (anak-anak) akan tahu dan mengerti apa yang dia tanyakan kepada orangtuanya...

    terimakasih sudah berkunjung....

    BalasHapus
  5. tulisan yang bagus, sebuah realita yg sering terjadi dlm kehidupan bersama sikecil, sebuah jawaban yg bagus yg diberikan kepada si junior sesuai dgn logikanya...

    BalasHapus
  6. @mas insan: terimakasih mas, anak kecil memang memerlukan bahasa sederhana yang mudah dimengerti, terkadang sebagai orang tua saya selalu kebingungan untuk menjelaskan dan mencari jawaban sederhana atas pertanyaan2 yang diberikan anakku..

    trims sudah berkunjung.. :)

    BalasHapus

Yuukk di komen-komen yaa...