Laman

Kamis, 17 Februari 2011

KARENA ASI ADALAH HAK ANAK




Belakangan ini kembali mencuat pemberitaan mengenai hasil penelitian IPB mengenai susu formula yang terkontaminasi bakteri sakazakii (enterobacter Sakazakii). Penelitian yang dilakukan antara tahun 2003 hingga 2006 menemukan adanya kontaminasi enterobacter sakazakii sebesar 22,73 persen dari 22 sampel susu formula yang beredar, penelitian sendiri dilansir tahun 2008 dan IPB tidak bersedia menyebutkan merk susu yang dimaksud.
Melalui Putusan Mahkamah Agung No. 2975/K/Pdt/2009 yang menguatkan putusan-putusan sebelumnya memutuskan agar pemerintah, Badan POM dan IPB mengumumkan merk-merk susu yang terkontaminasi tersebut, meskipun pihak-pihak yang terkait tersebut diatas sampai saat ini tidak (belum) mengumumkan hasil penelitian tersebut. Hal ini tentu saja menimbulkan keresahan bagi masyarakat, karena khawatir susu yang dikonsumsi anak-anak balitanya terkontaminasi.
Tiba-tiba saja saya jadi ingat, saya melahirkan di awal tahun 2006, jika demikian maka ada kemungkinan saat itu susu yang dikonsumsi anak saya terkontaminasi bakteri sakazakii. Yang terjadi pada anak saya saat itu adalah dia harus dirawat di rumah sakit karena sakit panas dan diare yang menyebabkan dehidrasi, sehingga memerlukan perawatan dokter. Benarkah sakitnya anak saya waktu itu disebabkan karena Alergi Susu Formula seperti yang disebutkan oleh dokter anak yang memeriksanya? Apakah ada kemungkinan Karena susunya terkontaminasi bakteri sakazakii? Entahlah…
Setiap meminum susu formula (seingat saya pernah 3 kali memberikannya sebagai penunjang ASI), selalu anak saya memerlukan perawatan rumah sakit karena diare terus menerus dan dehidrasi. Sejak itu saya memang tidak pernah memberikan susu formula merk apapun, karena bagi saya ASI tetaplah hal terbaik yang harus diberikan kepada anak kita.
Saat ini saya berpikir, mengapa mesti resah jika pemerintah, IPB atau Badan POM tidak juga memberikan keterangan dan mengumumkan merk-merk susu tersebut? Mengapa mesti menunggu sesuatu yang tak pasti? Pemerintah dengan berbagai alasannya tetap saja akan menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap masyarakat, khususnya masyarakat bawah, haruskah kita tetap menunggu dan berharap?lalu siapa yang mesti peduli terhadap anak-anak kita?siapa yang peduli terhadap bayi yang baru kita lahirkan? Hanya kita sebagai ibunya.
Allah telah memberikan perintah kepada kita, kaum ibu untuk memberikan ASI kepada anaknya sampai usia 2 tahun seperti yang tercantum dalam Al-quran Surat Al Baqarah ayat 233.
“para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah member makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf………………………”
Ayat tersebut menekankan ASI itu sangat penting, karena usia 2 tahun pertama adalah masa golden age, masa penting dalam perkembangan anak.

Fenomena yang berkembang saat ini adalah Ibu-ibu muda khususnya tidak mau memberikan ASI kepada anak-anaknya dengan berbagai alas an, sehingga diperlukan adana duta-duta ASI dan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang itu.
Penelitian itu sangat bermanfaat kiranya buat kita, dan sebagai muslim yakinlah kita bahwa Islam telah mengatur sisi kehidupan kita dengan sempurna, aturan-aturannya memberikan kebaikan bagi kita semua, kita tidak perlu resah jika pemerintah tidak mau mengumumkan merk-merk susu formula, bukankah ASI lebih penting daripada susu formula?dan secara financial lebih ekonomis karena tidak perlu membelinya? Yakinlah wahai para ibu ASI adalah hal terbaik buat anak dan hak anak yang harus kita berikan.

Sumber : http://www.detik.com
http://www.vivanews.com
http://www.parentingislami.wordpress.com
http://www.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuukk di komen-komen yaa...