Laman

Senin, 31 Mei 2010

Rindu

Tiba-tiba saja ada kerinduan yang menyelinap dalam rongga dadaku. kerinduan pada sosok yang banyak memberi inspirasi dalam hidupku. Meskipun sebenarnya dia orang yang sedikit menyebalkan namun dia memiliki banyak kebaikan. Dan rindu ini hadir tanpa sebuah undangan.

Aku menikmati kerinduan ini dalam sunyi dan menyertakan namanya dalam setiap sujud dimalam-malam panjangku, adakah kesalahan dalam rasa ini? Aku harap tidak. Aku tak pernah menginginkan dia hadir dalam hidupku karena aku telah melupakannya dan dia telah menjadi bagian dari masa lalu. Tapi tidak ada kesalahan untuk sedikit menengok dan mengenang masa lalu, sebab masa lalu walau seburuk apapun tetaplah menjadi catatan penting dalam hidup kita apalagi untuk seseorang yang pernah memberi arti bagi kehidupan kita. Selama kita tidak terjebak pada kenangan, aku pikir wajar saja untuk sedikit memberi warna lain dalam hidup dengan membiarkan kerinduan ini ada dan memberi energi positif dalam hidup kita.

Dia selalu menjadi inspirasi dalam hidup, bukan hanya karena dia memiliki segudang kebaikan, tapi karena banyak hal yang bisa aku ambil pelajaran darinya. Belajar bagaimana kita menata hidup, bagaimana menyusun sebuah target hidup dan mewujudkannya menjadi sebuah kenyataan, bagaimana caranya mengambil keputusan, caranya berbagi kebaikan, caranya membangun hubungan dengan Tuhan, caranya menunjukkan eksistensi dan aktualisasi diri, serta caranya bersikap, menata hati dan menjaga emosi semuanya memberiku inspirasi dan motivasi untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik. Memang, dia bukanlah sosok yang sempurna, dia memiliki banyak kekurangan diantara gayanya yang menawan namun itu manusiawi, karena tidak ada sosok manusia yang sempurna.

Setiap momen adalah kenangan, dan setiap kenangan adalah pelajaran. Membiarkan kerinduan ini hadir bukanlah sekedar menikmati keadaan dan membiarkan dirinya menguasai jiwa, tapi bagiku lebih kepada mengambil sisi dan energi positif dari keseluruhan kebaikannya. Aku sadar, banyak hal yang telah berbeda antara aku dan dirinya, menjaga hati dan menata kerinduan ini menjadi energi positif adalah hal yang paling mungkin kulakukan.

Menyerahkan kembali seluruh perasaan ini pada Tuhan, itulah yang kulakukan, sebab Tuhan lah (yang pada dasarnya)yang telah memberikan semua hal dalam hidup kita, termasuk kerinduan ini. dan tentu Tuhan tak ingin menjadikan ini sebagai kesia-siaan saja, aku harus mengambil pelajaran (ibroh) dari setiap tindakan. Tuhan memberikan ini sebagai pelajaran dan peringatan agar aku bisa menjadi lebih baik, lebih baik dan lebih baik lagi.

Akhirnya dari seluruh kata-kata terbaik yang ada didunia, hanya ada satu kalimat untuknya “tetaplah menjadi bintang di langit…”( itu kuambil dari lagunya Band Padi, dan itu lirik terbaik menurutku)

Bintang itu selalu bersinar, selalu memberi penerang dalam hidup, selalu bermanfaat baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Sekali bintang tetaplah bintang takkan mungkin menjadi awan. Bintang selalu memberikan cahayanya walaupun langit berselimut awan.
dan seperti mentari (bintang terbesar dalam jagat raya), dia adalah bintang di hatiku.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuukk di komen-komen yaa...