Laman

Selasa, 26 Januari 2010

tentang seseorang dan aku

aku mencintainya, mungkin dengan sepenuh hatiku, mungkin juga dengan segenap cinta yang aku miliki, aku mencintainya sebagai yang pertama hadir dalam kehidupanku, jiwaku luruh dalam seluruh pesonanya, mataku buta untuk menilainya sebagai orang yang tidak pernah salah, bahkan hatiku buta untuk melihatnya sebagai sosok yang tidak sempurna. Dimata dan hatiku dia menjelma menjadi mahluk yang begitu sempurna, meskipun akal sehatku mengatakan dia tidak sesempurna yang aku bayangkan, tetapi kesalahan-kesalahan kecil yang dilakukannya tidak begitu berarti bagiku, selalu kubiarkan semua itu berlalu dariku dan aku selalu bisa memaklumi dan memaafkannya, cukup dengan satu kalimat "namanya juga manusia".

aku mencintainya dengan tulus, meskipun kadang-kadang aku selalu menginginkan dan mengharapkannya untuk membalas cintaku, tapi aku merasa kalau perasaanku padanya benar-benar keluar dari lubuk hatiku yangterdalam, dan aku tidak mengharapkan lebih banyak dia membalas ketulusanku, cukuplah bagiku aku memberikan ketulusan ini dan aku tak ingin dia tau, aku menyukainya atau mungkin mencintainya teramat sangat.

aku menyayanginya dengan segenap kasih yang aku miliki, dengan ketulusanku aku mencurahkan waktuku saat ia tak berdaya, aku selalu memikirkannya dalam setiap detik nafasku, aku khawatir padanya, aku ingin memperhatikannya setiap saat hanya untuk memastikan apakah dia baik-baik saja atau tidak.

aku mencintainya, dan itu adalah kesalahan terbesar seumur hidupku, sebab saat itu aku mempertunjukkan ketololanku sebagai wanita, kebodohanku sebagai perempuan dan aku benci itu. Mencintainya adalah kebodohanku, kelemahanku dan ketidakberdayaanku sebagai perempuan, dan aku tunjukkin itu dihadapan semua orang, sungguh sangat memalukan! tetapi apalah daya sedetikpun aku tak sanggup untuk membendung perasaan itu, tak sanggup untuk menahan gejolak dalam jiwaku dan keinginan untuk memperhatikannya. seumur hidupku baru kali ini aku memperhatikan seseorang sedemikian rupa dan itu menyusahkanku.

aku menyimpan rapi semua perasaan ini, sampai seseorang kawan mengkhianatiku, dan saat itu pula saat-saat yang menyakitkan menghampiri hidupku, dia yang kucintai memiliki seseorang yang entahlah apakah ia cintai atau tidak, apakah ia bersungguh-sungguh atau tidak, tapi yang pasti setiap saat aku melihatnya berdua dan itu bagai menyayat hatiku, tetapi aku teramat mencintainya hingga kurelakan ia menyakitiku, kubiarkan ia merobek hatiku (entah menjadi beberapa bagian) hngga tak bisa kubayangkan bagaimana bentuk dan rupa perasaanku dan hatiku saat itu, aku merasa sakit tapi aku mencintainya.

aku selalu mengenangnya dalam sisa hidupku, dengan kegetiran dan kekonyolan, dengan airmata dan senyuman, dengan kepedihan yang masih terasa hingga saat ini. Tak pernah sedikitpun berniat untuk membuang semua kenangan saat bersamanya meski itu harus menyakitiku, karena ada saat-saat manis bersamanya yang tidak bisa aku lupakan.

dia yang pertama membuatku merasakan arti cinta dan derita mencinta, dia yang pertama memberiku kebahagiaan, ketulusan dan yang pertama menguras perhatianku telah pergi dariku tanpa sepatah kata perpisahan atau sekedar ucapan selamat tinggal. Andai waktu dapat berputar ulang, aku ingin menikmati kebersamaan dengannya lebih lama, atau aku ingin meminta untuk tak bertemu dengannya, tetapi adalah sesuatu yang tidak mungkin aku meminta itu, dalam kenangan kini, aku ingin sekali mentertawai kebodohanku dulu dan aku ingin bilang "dia tidak sesempurna yang aku ceritakan..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuukk di komen-komen yaa...