lihat, airnya yang berwarna hijau apel ini... sangat mempesona |
Kawah Putih merupakan tempat wisata yang cukup ramai dikunjungi, terletak di ketinggian 2300 meter dari permukaan laut, berada di daerah Ciwidey Bandung Selatan, konon kabarnya danau Kawah Putih bisa berubah-ubah warna. Kadang warnanya hijau apel, terkadang biru dan coklat susu. Ketika aku berkunjung hari ini, danaunya berwarna hijau apel, sungguh mempesona meskipun tanpa kabut, karena cuaca sedang terang benderang, permukaan kawah umumnya berbatu dan berpasir warna putih, air kawah terasa hangat ketika kita mencoba mencelupkan tangan, banyak sebagian orang meyakini bahwa air ini berkhasiat menyembuhkan beberapa penyakit kulit, tak heran jika ada beberapa orang yang menyempatkan untuk mengambil air dengan bekas botol air mineral. Aku baru kali ini berkunjung ke Kawah Putih padahal seringkali melewati daerah ini (setiap aku pulang kampung), tapi keinginan untuk singgah dan melihat-lihat baru terlaksana. Kawah Putih berada di kawasan hutan lindung Gunung Patuha, memberikan pesona alam yang luar biasa, Kawah Putih terbentuk sejak abad dua belas silam.
Gunung Patuha atau Kawah Putih diyakini masyarakat Sunda, Jawa Barat, sebagai gunung yang tertua, ketika kita memasuki kawasan kawah kita dapat membaca sejarah Kawah Putih yang terpampang di papan pengumuman, sebagaimana yang aku baca bahwa Kawah Putih ini merupakan kawasan yang angker sehingga tak satu pun burung yang melintas di daerah ini. pada tahun 1837 seorang peneliti botanis Belanda kelahiran Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghuhn (1809-1864) melakukan penelitian di kawasan ini. Sebagai seorang ilmuwan, Junghuhn tidak mempercayai begitu saja cerita masyarakat setempat. Saat ia melakukan perjalanan penelitiannya menembus hutan belantara Gunung Patuha, akhirnya ia menemukan sebuah danau kawah yang indah. Meskipun Kawah Putih ini ditemukan pada tahun 1837 tapi kawasan ini baru menjadi objek wisata pada 1987 setelah dikembangkan oleh PT Perhutani (Persero) Unit III Jabar dan Banten.
Sejarah Kawah Putih ada disini... |
Karena kandungan belerang di danau kawah tersebut sangat tinggi, pada zaman pemerintahan Belanda sempat dibangun pabrik belerang dengan nama Zwavel Ontgining ‘Kawah Putih’. Kemudian pada zaman Jepang, usaha tersebut dilanjutkan dengan nama Kawah Putih Kenzanka Gokoya Ciwidey yang langsung berada di bawah penguasaan militer Jepang (sisa-sisa bekas tambang belerang masih terdapat di daerah ini). Di sekitar kawasan Kawah Putih terdapat beberapa makam leluhur, antara lain makam Eyang Jaga Satru, Eyang Rongga Sadena, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyankomg Bas, dan Eyang Jambrong. Salah satu puncak Gunung Patuha yakni Puncak Kapuk, konon merupakan tempat pertemuan para leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Konon, di tempat ini terkadang secara gaib terlihat sekumpulan domba berbulu putih yang oleh masyarakat disebut domba lukutan.
Itu yang aku baca di Papan Pengumuman tersebut.
Narsis sejenak..:) |
Untuk mencapai kawasan ini kita dapat menggunakan kendaraan pribadi baik motor maupun mobil, jaraknya sekitar 5 km dari pintu gerbang, kebetulan waktu itu aku bersama teman-temanku tidak membawa kendaraan sehingga kami menggunakan sarana angkutan yang dinamakan "ontang anting" dengan biaya sebesar Rp.25.000 termasuk tiket masuk. Disepanjang Pintu Gerbang menuju Kawah Putih kita disuguhi pemandangan yang mempesona, pepohonan beraneka jenis dan warna dan rasa dingin yang menusuk tulang. Sayangnya jalannya tidak begitu mulus dan berkelok-kelok, namun tak usah khawatir kita masih tetap bisa menikmati keindahan alam hutan hujan tropis dan Eucalyptus di Hutan Lindung Gunung Patuha ini. Memasuki kawasan ini kita akan mencium bau belerang yang menyengat, kalau kamu tidak kuat mencium bau belerang sebaiknya menggunakan masker.
lihat pesona dan aura mistisnya... |
Pemandangan yang mempesona, dengan nuansa mistik yang menakjubkan, membawa kita pada perenungan akan keagungan Allah sebagai Sang Pencipta Semesta, betapa tidak, setiap detil Kawah Putih adalah keindahan dan pesona yang luar biasa, sangat romantis, tak heran jika beberapa pasangan seringkali mengadakan pemotretan pre wedding di tempat ini. Beberapa sumber mengatakan Kawah Putih merupakan "surga yang tercecer". Menurut sumber yang aku baca, beberapa peneliti mengatakan bahwa gunung patuha ini masih aktif, sehingga ditemukan beberapa pancaran kawah yang masih bergejolak
Jadi, jika kamu sedang berada atau hendak berwisata ke Bandung, jangan lupa untuk mengunjungi Kawah Putih dan beberapa tempat wisata lainnya di Bandung Selatan, karena disini kita tidak hanya akan mendapat suguhan alam yang luar biasa tapi juga kita bisa menikmati wisata kulinernya, sepanjang jalan banyak hotel dan resto yang menyedia aneka hidangan sunda yang luar biasa nikmatnya. Di Kawasan Rancabali kita juga bisa ber-agrowisata di kebun stroberi, memilih dan memetik stroberi yang kaya gizi itu dan menikmatinya langsung. Heeemm rasanya yang asam-asam manis itu dapat menyegarkan tenggorokan setelah mengisap aroma belerang di Kawah Putih.
Oh ya, jika kita ke Ciwidey jangan lupa untuk mengunjungi Situ Patengan, hanya dengan melanjutkan perjalanan ke arah selatan kira-kira sekitar 30 menit dari Kawah Putih. Disana kamu akan menikmati pesona telaga (situ) dan hamparan kebun teh yang menghijau. Selain Situ Patengan, kamu juga bisa menikmati berendam di air panas seperti di Cimanggu dan Ciwalini, Jika kamu ingin menikmati pesona lainnya kamu bisa melanjutkan perjalanan ke Kawah Rengganis (dahulu Kawah Cibuni). Untuk kamu yang suka berpetualang, dari arah rancabali kamu bisa melihat air terjun (curug) Citambur yang berada di Cipelah (perbatasan Bandung-Cianjur, arah Pagelaran) sekitar 20 Km, atau menikmati pesona perbatasan Bandung - Cianjur (arah Cidaun). Semuanya memberikan kita sensasi perjalanan yang luar biasa dan kita bisa menghirup udara segar sebanyak-banyaknya :). Ya.. kita akan menikmati "surga yang tercecer" di Bandung Selatan.
So.. Selamat menikmati petualangan, Selamat menyisir pesona Bandung Selatan dan Selamat menikmati keindahan alam yang Tuhan ciptakan yang akan membuat kita berdecak dan bersyukur tiada henti.
Sungguh Allah adalah Kuasa atas segala sesuatu.
ngebayangin air kawah kayanya manis deh, rasa apel..
BalasHapuswkwkwk..
wawwwwwwwwww... keren juga ya.. heheheh ngomong ngomong tu kawah berada di ketinggian 2300 MPL, harus mendaki dong kalo ke kawah putih? heheheheh ijin buat polowww... pollo back ya( kalo maw:D)
BalasHapusbagus ya...pasirnya putis seperti di pantai...ada yg mandi2 gak disana...ntar kalo maen ke bandung mau kesana ah...hehehhee...
BalasHapusasiiiknyaa... >__<
BalasHapusdari dulu pengen banget main ke kwah putih,
tapi blm ksmpaian smpai skrg..
hiks
smga suatu hhri nnti keinginan saya trcapai.
#loh,kok mlh curhat ? :D
salam knal mbak :)
salam bloofers dan salam prsohiblogan ^^
@ Andy: coba aja.. nampaknya siih begitu wkwkw.. dijamin panas tenggorokan xixixi
BalasHapus@ brawijaya: yuph betul.. kita harus melewati jalan yang menanjak dan berliku-liku.. (anggap saja pengorbanan untuk melihat "surga yang tercecer").
@ Nit Not: iya betul.. waaah mandi disana..? heeem good idea, pengennya siih berlayar di tengahnya.. biar kesan romantisnya terasa...wkwkwkw..
@ Lastri: salm kenal balik.. ayuuuk atuuh kita bareng-bareng kesana...