14 Nopember di penghujung ramadhan
kita membuka lembaran pertama dari buku yang kita beli bersama
menuliskan kehidupan
hanya tentang aku dan kamu
hanya kita
takdir, penyatuan dan cinta
menjadi sesuatu yang tak bisa dipahami dengan logika
aku mengejanya diantara lipatan waktu
mencoba memahaminya dengan rasa syukur
14 nopember
ketika kupahami itu sebagai jalan kebaikan
memberi pengabdian meski tak sempurna
melalui liku kehidupan
pasrah saja..
ketika 14 nopember selalu berulang
menggenapi bilangan hari yang kita jalani
catatan kita mungkin telah terisi oleh memoar luka dan kepedihan
namun masih tetap kutuliskan harapan
14 nopember genap menjadi bilangan enam
dan kita tak lagi mengisi catatan kita dengan sempurna
harapan kadang tak sebaik kenyataan
jadi kugantung harapan dilangit kehidupan
kelak menjadi doa......
Senin, 15 November 2010
Minggu, 07 November 2010
kabar burung..
jangan menduga
jangan berprasangka
pada kata-kata yang dihembuskan angin
dalam kegelapan
jangan menuduh sebelum kau memiliki bukti
apalagi menghakimi sebelum mengadili
karena salah dan benar perlu pembuktian
jangan mempercayai apa yang dikatakan burung pada angin
karena akan membawa petaka
burung belum tentu berkata benar
angin belum tentu benar mengabarkan
masuki hatinya
temukan kebenaran dalam jiwanya
sebelum mengatakan
dia telah berbuat jahat padamu....
jangan berprasangka
pada kata-kata yang dihembuskan angin
dalam kegelapan
jangan menuduh sebelum kau memiliki bukti
apalagi menghakimi sebelum mengadili
karena salah dan benar perlu pembuktian
jangan mempercayai apa yang dikatakan burung pada angin
karena akan membawa petaka
burung belum tentu berkata benar
angin belum tentu benar mengabarkan
masuki hatinya
temukan kebenaran dalam jiwanya
sebelum mengatakan
dia telah berbuat jahat padamu....
salah menduga
kau menjatuhkanku kedalam jurang kehidupan
saat aku mulai bangkit menyongsong masa depan
kau tinggalkanku dalam lorong tak bertuan
menggapai asa dalam kegelapan
mengapa mesti aku yang kau persalahkan
sedang sebuah khilaf tak ku perbuat
kau menuruti nafsumu
mengumbar ego
melampiaskan ketidakberdayaan atas nama kekuasaan
kau paksa aku mengikuti maumu
namun kau membawaku kedalam gelap
senyap..
meninggalkanku dalam lara tak berkesudahan
kejam...
inikah dunia yang kau janjikan?
begitu nampak berwarna
namun ternyata fatamorgana
menuduh dalam praduga
mendakwa dalam prasangka..
saat aku mulai bangkit menyongsong masa depan
kau tinggalkanku dalam lorong tak bertuan
menggapai asa dalam kegelapan
mengapa mesti aku yang kau persalahkan
sedang sebuah khilaf tak ku perbuat
kau menuruti nafsumu
mengumbar ego
melampiaskan ketidakberdayaan atas nama kekuasaan
kau paksa aku mengikuti maumu
namun kau membawaku kedalam gelap
senyap..
meninggalkanku dalam lara tak berkesudahan
kejam...
inikah dunia yang kau janjikan?
begitu nampak berwarna
namun ternyata fatamorgana
menuduh dalam praduga
mendakwa dalam prasangka..
Kamis, 04 November 2010
Kunci hati
Aku ingin memasuki ruang-ruang yang tlah ditinggalkan dengan kunci yang kau beri
Namun tak mungkin aku melangkah
Hatiku tlah lama terkunci rapat
Membeku diantara waktu
Aku ingin membangun harapan
Menyusuri jejak kaki yang tlah kita tinggalkan
Namun harapku melebur diantara waktu yang membelenggu
Meragu
Aku ingin membuka hatiku
Dengan kunci yang kau beri
namun ternyata tak bisa
jadi kusimpan saja
kelak mungkin berguna
ketika luka tak menyisakan pedih…
semoga..
Namun tak mungkin aku melangkah
Hatiku tlah lama terkunci rapat
Membeku diantara waktu
Aku ingin membangun harapan
Menyusuri jejak kaki yang tlah kita tinggalkan
Namun harapku melebur diantara waktu yang membelenggu
Meragu
Aku ingin membuka hatiku
Dengan kunci yang kau beri
namun ternyata tak bisa
jadi kusimpan saja
kelak mungkin berguna
ketika luka tak menyisakan pedih…
semoga..
Perpisahan
Kau berkata ingin berlalu dari hidupku
Ku jawab terserah..
Aku tak memiliki banyak kata indah
Sebagai salam perpisahan
Pertemuan, perpisahan…
Semua hanyalah tentang waktu
Sebagaimana adanya Tuhan mentakdirkan
Dan tak perlu ada kesedihan
Pedih, kecewa dan penyesalan
Tersisa dirongga dada
Tersekat ditenggorokan..
Ku tak ingin menangisinya..
Terimakasih…
Mungkin satu kata yang pantas kuucapkan
Sebagai salam terbaik…
Ku jawab terserah..
Aku tak memiliki banyak kata indah
Sebagai salam perpisahan
Pertemuan, perpisahan…
Semua hanyalah tentang waktu
Sebagaimana adanya Tuhan mentakdirkan
Dan tak perlu ada kesedihan
Pedih, kecewa dan penyesalan
Tersisa dirongga dada
Tersekat ditenggorokan..
Ku tak ingin menangisinya..
Terimakasih…
Mungkin satu kata yang pantas kuucapkan
Sebagai salam terbaik…
Langganan:
Postingan (Atom)