Hari ini tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Hari Anak Nasional kali ini mengangkat tema "Anak Indonesia Sehat, Kreatif dan Berahlak Mulia". Temanya sungguh menarik dan barangkali sesuai dengan kondisi Indonesia saat ini, anak adalah harapan seluruh orangtua, harapan semua komponen bangsa agar bangsa kedepan menjadi lebih baik, anak adalah modal dasar dalam pembangunan nasional sehingga perkembangan dan pertumbuhannya harus disiapkan dengan sebaik-baiknya sehingga kelak akan menjadi sosok yang berkualitas dan berguna bagi diri dan lingkungannya.
Sayangnya tidak semua anak Indonesia mendapat kesempatan dan keberuntungan dimana kesejahteraan masih sangat minim, pendidikan terbengkalai dan masalah sosial lainnya yang mempengaruhi karakter dalam proses tumbuh kembang anak. Tidak dapat dipungkuri jika kondisi perekonomian keluarga sangat mempengaruhi perkembangan anak, tidak sedikit anak-anak yang dituntut untuk bekerja membantu orangtuanya padahal seharusnya mereka bersekolah, atau anak-anak yang tak bisa bersekolah karena orangtuanya tidak mampu. Kemiskinan menjadi momok yang paling menakutkan yang mempengaruhi seluruh sisi kehidupan, termasuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Kesejahteraan anak merupakan target dari pemenuhan kebutuhan dasar pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak dapat dikatakan sejahtera bila kebutuhan fisik dan psikologisnya terpenuhi.
Ada 3 kebutuhan dasar anak yang harus terpenuhi yaitu asih, asah dan asuh. Asih adalah kasih sayang dari orang-orang di lingkungan terdekat, yang akan menjadikan anak menjadi percaya diri dan menjadi pribadi yang menyenangkan. Asuh adalah meliputi pemberian nutrisi yang cukup, tempat bermain yang memadai, lingkungan yang sehat, dan hal-hal yang berkaitan dan menjadikan anak lebih sehat. Sedangkan asah meliputi pendidikan formal dan non formal, termasuk stimulasi, olahraga dan lain sebagainya.
Jika kita perhatikan kondisi sebagian anak Indonesia saat ini masih sangat memprihatinkan dan itu memerlukan kepedulian dari semua pihak. Coba kita perhatikan di jalanan atau di daerah-daerah, kita seringkali mendengar dari pemberitaan media mengenai anak-anak yang tidak beruntung yang tidak hanya mereka tidak mendapatkan haknya sebagai anak akan tetapi anak menanggung beban yang tidak seharusnya dia terima. Anak-anak jalanan misalnya, saya seringkali memperhatikan setiap lampu merah yang saya lewati yang ada di Kota Bandung terutama di lampu merah Cibaduyut, Pasir Koja dan Ahmad Yani. Anak (entah di paksa atau terpaksa) mengamen di jalanan sedang orangtuanya terlihat di kejauhan, bahkan seringkali saya melihat si anak mengamen, sedang orang tuanya asik bergosip. Sungguh miris melihatnya, anak seharusnya mendapat perlindungan dari orangtuanya termasuk pemenuhan segala kebutuhannya tetapi sebaliknya mereka yang mencari penghidupan untuk orangtuanya.
Dalam Konvensi Hak Anak yang dikeluarkan oleh PBB tahun 1989 disebutkan bahwa hak-hak dasar anak adalah :
- Hak atas kelangsungan hidup, yaitu hak atas kehidupan yang layak dan pelayanan kesehatan.
- Hak untuk berkembang, meliputi hak untuk mendapatkan pendidikan, informasi, waktu luang, kreasi sendi dan budaya termasuk hak asasi untuk anak cacat agar mendapatkan perlakuan dan pendidikan khusus.
- Hak untuk berpartisipasi meliputi hak anak untuk mengeluarkan pendapat, berkumpul dan ikut serta dalam pengambilan keputusan yang menyangkut dirinya. Setiap anak memiliki impian dan keinginan sendiri dan orang tua tidak boleh memaksakan kehendaknya terhadap anak karena akan mengakibatkan tekanan psikologis pada anak.
- Hak perlindungan meliputi perlindungan dari segala bentuk eksploitasi, perlakuan kejam dan kesewenang-wenangan.
Dan pada akhirnya, tatanan masyarakat yang kuat dan mapan dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah unit sosial terkecil yang menjadi tempat bagi anak untuk belajar norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, dimana anak akan belajar tentang cinta, kasih sayang, toleransi, kerjasama, dan sikap-sikap positif lainnya yang akan menjadi fondasi hidup ditengah masyarakat.
"Selamat Hari Anak untuk anak-anak Indonesia, jangan pernah berhenti untuk berbuat baik, jangan pernah berhenti untuk bermimpi, semoga kalian selalu menjadi kebanggaan orang tua."
رَبِّ هَبْ لِى مِنَ الصَّـلِحِينِ
Wahai Tuhanku, kurniakanlah kepadaku anak yang terhitung dari orang-orang yang soleh.(Q.S As-saafat ayat 100)
[Yaa Allah jadikanlah anakku sebagai anak yang soleh, anak yang taat kepada Mu, berbakti kepada orang tua, bermanfaat bagi sesama dan berguna bagi nusa dan bangsa] |
Wahai Tuhanku! Kurniakanlah kepadaku dari sisiMu zuriat keturunan yang baik; sesungguhnya Engkau senantiasa Mendengar (menerima) do’a permohonan”. (QS: Ali 'Imron ayat 38)
amin...
BalasHapusuntuk indONEsia lebih baik
terimakasih sudah berkunjung.. amiiin ya Rabb.. ya mudah2an Indonesia bisa menjadi lebih baik dengan kehadiran anak-anak yang berkualitas. :)
BalasHapus