Dirgahayu RI ke 66

Hari ini, tanggal 17 Agustus 2011 berbarengan dengan tanggal 17 Ramadhan 1431 H menjadi hari yang sangat special meskipun tanpa panjat pinang,  ^_^ betapa tidak, 66 tahun yang lalu Soekarno Hatta dengan berani menyatakan Kemerdekaan Indonesia. Melepaskan diri dari penjajahan kolonial Belanda dan Jepang.

Mengapa tanggal 17 kali ini terasa sangat special? Karena tepat jatuh di tanggal 17 Ramadhan , 17 Ramadhan adalah hari diturunkannya alqur’an, 17 Agustus adalah hari kemerdekaan (meskipun tidak pada hari yang sama antara 17 agustus tahun ini dengan tahun 1945).

Banyak sejarah mencatat di bulan ini (Ramadhan) kaum muslimin meraih banyak kemenangan, Perang Badar, Fathu Mekah yaitu peristiwa penaklukan Kota Mekkah dari tangan kaum musyrikin dan peristiwa penghancuran berhala oleh para sahabat, penaklukan Kota Ashkelon oleh Sultan Salahudin Al Ayubi dan beberapa peristiwa penting lainnya.

Peristiwa-peristiwa heroik masa lalu mudah-mudahan bisa menjadi spirit untuk kita memaknai kemerdekaan. Ya.. benarkah kita telah sepenuhnya merdeka? benarkah seluruh bangsa ini menikmati kemerdekaannya? atau jangan-jangan sebagian orang engga tahu jika hari ini adalah tanggal kemerdekaan buat bangsanya. Ya, pada kenyataannya kemerdekaan belum sepenuhnya dinikmati oleh sebagian rakyat negeri ini, penjajahan telah berganti rupa, jika dahulu penjajahan dapat kita kenali dengan jelas fisiknya, kini watak kolinial telah merasuki jiwa-jiwa sesama. Liberalisme, kapitalisme, pluralisme, sekularisme dan tindakan-tindakan lainnya yang menghisap jiwa yang lemah.

Jika kita mau mencermati, kemerdekaan atau khususnya perayaan kemerdekaan hanyalah sebatas pada upacara bendera dan lomba-lomba. Apakah makna kemerdekaan hanya sebatas itu? sedang di beberapa tempat masyarakat sedang berjuang untuk membebaskan diri dari kemiskinan dan keterasingannya. 

Bangsa ini memang belum sepenuhnya merdeka, terutama merdeka dari korupsi dan penjajahan yang dilakukan oleh sesamanya. Kita harus berjuang, dan selalu berjuang untuk meraih kemerdekaan dengan semangat pembaharuan, semangat untuk senantiasa memperbaiki diri dan semangat untuk maju. Bangsa ini adalah bangsa yang besar, bangsa yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah, sudah menjadi haknya jika rakyat (bangsa) Indonesia dapat menikmati kesejahteraan.

17 Agustus maupun puasa Ramadhan memiliki korelasi yang bertemu pada satu titik yaitu kemerdekaan, hanya saja dalam konteks yang berbeda, jika 17 Agustus adalah momen untuk melepaskan diri dari kolonialisme yang berorientasi pada bagaimana kekayaan alam kita tidak lagi dikuras oleh bangsa penjajah, bagaimana rakyat Indonesia bisa sejahtera, mempunyai papan, sandang dan pangan yang layak dan seterusnya.sedang Puasa Ramadhan adalah momen untuk melepaskan diri dari cengkraman hawa nafsu. Memerdekakan jiwa dari penyakit-penyakit ruhani, yang pada akhirnya jika negara ini dipimpin oleh orang-orang yang telah memerdekakan jiwanya dari penyakit-penyakit hati (ruhani) maka kemerdekaan secara fisik yang berupa kesejahteraan akan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, ya seluruh bangsa Indonesia.

Dan akhirnya Dirgahayu Kemerdekaan RI yang ke-66, semoga kita (kami) bisa menikmati kemerdekaan ini secara utuh, terbebas dari korupsi, terbebas dari keterasingan, dan terbebas dari kemiskinan.

(Untuk para pemimpin bangsa ini cerdaskan kami dengan pendidikan gratis, karena jika kami telah memperoleh pendidikan dengan baik, kami akan mampu mensejahterakan diri kami, keluarga kami, lingkungan kami, kampung kami, kota kami, yang pada akhirnya kami akan membuat negara ini semakin maju, tak lagi menjadi negara berkembang. Duhai para pembuat kebijakan, janganlah kalian membuat kebijakan yang membodohi kami, menyengsarakan kami, membuat kebijakan yang mengekploitasi kekayaan daerah kami sebelum kami sempat menikmatinya).