Aku rindu katamu mengukir karang di tepian samudera dengan pahatan kasih sayang, menyusun kepingan puzzle kehidupan ditelapak tangan kita yang mungil. Mentertawakan ombak, Mentertawakan diri sendiri, mentertawakan kehidupan
Aku ingin ujarmu, menikmati petang di pesisir selatan, mengantar mentari pulang, semburat jingganya memberikan kesan romantis, menyeret kesahduan ke bibir pantai.
Suara-suara riang berhamburan dalam ingatan, membawa kerinduan. Aku ingin pulang, samudera itu selalu saja memberi keindahan, semilirnya angin yang berkawan dengan teriknya matahari memberi kesejukan, membawa lambaian nyiur ke daratan, seolah memaksaku untuk datang.
Menemuimu. Haruskah aku?haruskah kita?
Sedang gugusan karang itu tlah hilang di sapu gelombang. Pohon kelapa disana pun tinggal beberapa batang, keindahan yang nampak pudar. Sepudar hatiku. Berhenti berharap. Diam.
Mungkin aku kan datang, suatu saat. Ketika kita tlah mampu menerjemahkan apa yang terpahat dalam Gua Karang Potong, sebuah rahasia yang mungkin hanya aku dan kamu yang tahu. Hanya kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuukk di komen-komen yaa...