Kekasih jiwaku telah bersabda, tiada kesulitan tanpa kemudahan, tiada kesukaran tanpa jalan keluar dan takkan menimpakan masalah jika kita takkan sanggup memikulnya, dan aku memaknainya dalam sunyi, ketika aku hanya berdua dengan Nya, mengadukan seluruh kesahku dengan airmata yang tumpah ruah laksana bah, dan ternyata aku tak bisa melalui semua ini tanpa kepasrahan untuk mengembalikan seluruh beban hidupku pada Nya, pada kekasih jiwaku.
Kesunyian memberiku simfoni keindahan dan kesyahduan untuk memahami hidup, memberi kekhusuan untuk mengadu, dan malam ini aku mengatakan pada Nya, hidupku mungkin penuh luka dan dosa, hatiku mungkin tak lagi memiliki kelembutan dan jiwaku tlah begitu lemah berkelana dengan kaki yang penuh luka, tlah kususuri semua jalan kehidupan namun hanya kepedihan yang kudapatkan, telah ku cari semua bentuk kebahagiaan namun ternyata hanya hampa, jadi kuputuskan mal am ini, aku akan kembali padaNya, pada kekasih jiwaku, karena ternyata hanya Dia satu-satunya tempatku mengadu, tempatku berkeluh dan mengatakan seluruh rahasia hidupku , dan hanya Dia yang selalu kurindu, selalu ku eja namaNya dalam suka dan dukaku, dalam gemerlapnya siang, dalam gulitanya malam…
Kesunyian memberiku simfoni keindahan dan kesyahduan untuk memahami hidup, memberi kekhusuan untuk mengadu, dan malam ini aku mengatakan pada Nya, hidupku mungkin penuh luka dan dosa, hatiku mungkin tak lagi memiliki kelembutan dan jiwaku tlah begitu lemah berkelana dengan kaki yang penuh luka, tlah kususuri semua jalan kehidupan namun hanya kepedihan yang kudapatkan, telah ku cari semua bentuk kebahagiaan namun ternyata hanya hampa, jadi kuputuskan mal am ini, aku akan kembali padaNya, pada kekasih jiwaku, karena ternyata hanya Dia satu-satunya tempatku mengadu, tempatku berkeluh dan mengatakan seluruh rahasia hidupku , dan hanya Dia yang selalu kurindu, selalu ku eja namaNya dalam suka dan dukaku, dalam gemerlapnya siang, dalam gulitanya malam…
Malam ini kusampaikan padaNya :”Kekasihku, hanya Engkau yang selalu memberiku kekuatan meski acapkali kutinggalkan, hanya Engkau yang selalu ada didekatku meski sering ku berlari dariMu, peluk erat jiwaku dalam kedamaian Asma-Mu, hanya Kau kasihku yang satu, tunjukan aku jalan lurusMu…”
Syahdu. Jiwa yg kerap berbisik di tengah malam adalah jiwa yg peka pada sentuhan Tuhannya, juga dekapan erat sang Pencipta. Renungannya manis mb...^_^
BalasHapuskembali yang tepat.. renungan yang sangat menyentuh, menyadarkan, dan membuatku malu pada kekasihku.. :)
BalasHapus@nick and Bang Andro: terimakasih sudah berkenan berkunjung..
BalasHapuskeren sob postingannya
BalasHapuskern sob postingannya
BalasHapus