Laman

Kamis, 28 Juli 2011

Ramadhan dan tradisi menyambutnya

Ramadhan adalah bulan yang sangat di tunggu oleh seluruh umat islam di seluruh dunia. Ramadhan adalah bulan suci, bulan seribu bulan dimana kita bisa meraih pahala dengan berlipat ganda. Di bulan ini pula kita diberi ampunan dan maghfirah oleh Allah sehingga ketika 1 syawal menjelang kita "dianggap" kembali sebagimana bayi yang baru lahir. 

Di bulan ini Allah memberi banyak kemuliaan kepada seluruh umatNya, kebaikan yang sangat kecil, mendatangkan pahala yang besar. Semua orang (muslim) berlomba lomba untuk memberi kepedulian kepada sesama, berlomba-lomba dalam kebaikan sehingga bulan ini pun disebut bulan penuh berkah. Semua orang akan merasakan keberkahan dan keindahan bulan suci ini.

Meskipun tahun ini bulan Ramadhan di sambut dengan kenaikan harga berbagai macam kebutuhan pokok (sebenarnya "tradisi" kenaikan harga bahan pokok itu selalu menemani setiap ramadhan di tahun-tahun sebelumnya), akan tetapi kita selalu antusias untuk menyambut dan memeriahkannya, karena menyambut ramadhan bukanlah soal makanan atau pakaian baru akan tetapi tentang bagaimana kita berlomba-lomba dalam kebaikan dan mencari ridho Allah. 

Hampir di seluruh wilayah Indonesia ada beberapa tradisi menyambut ramadhan diantaranya adalah nyekar (ziarah kubur termasuk membersihkan kuburan dari orangtua, suami, istri, anak atau kerabat kita yang sudah meninggal), bersih-bersih (misalnya bersih-bersih masjid, karpet masjid, dibeberapa daerah bahkan dirayakan dengan sangat meriah, misalnya:
  1. Dugderan

    Tradisi “Dugderan” ini berasal dari kota Semarang, Jawa Tengah. Nama “Dugderan” sendiri berasal dari kata “Dug” dan “Der”. Kata Dug diambil dari suara dari bedug masjid yang ditabuh berkali-kali sebagai tanda datangnya awal bulan Ramadhan. Sedangkan kata “Der” sendiri berasal dari suara dentuman meriam yang disulutkan bersamaan dengan tabuhan bedug.
    Tradisi yang sudah berumur ratusan tahun ini terus bertahan ditengah perkembangan jaman.
    Untuk tetap mempertahankan suasana seperti pada jamannya, dentuman meriam kini biasanya diganti dengan suara-suara petasan atau bleduran.
    Bleduran terbuat dari bongkahan batang pohon yang dilubangi bagian tengahnya, untuk menghasilkan suara seperti meriam biasanya diberi karbit yang kemudian disulut api.

    2. Padusa

    Lain daerah pasti lain pula tradisinya, masyarakat di Klaten, Boyolali, Salatiga dan Yogyakarta biasa melakukan upacara berendam atau mandi di sumur-sumur atau sumber mata air ditempat-tempat kramat. Tradisi ini disebut “Padusa” yang bermakna agar jiwa dan raga seseorang yang akan melakukan ibadah puasa bersih secara lahir dan batin.
    Selain itu juga bermakna sebagai pembersihan diri atas segala kesalahan dan perbuatan dosa yang telah dilakukan sebelumnya.

    3. Meugang

    Berbeda dengan lainnya, di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) atau yang akrab disebut dengan kota “Serambi Mekah”, warganya menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dengan menyembelih kambing atau kerbau. Tradisi ini disebut “Meugang”, konon kabarnya tradisi “Meugang” sudah ada sejak tahun 1400 Masehi, atau sejak jaman raja-raja Aceh.
    Tradisi makan daging kerbau atau kambing ini biasa dilakukan oleh seluruh warga Aceh. Bahkan jika ada warga yang tidak mampu membeli daging untuk dimakan, semua warga akan bergotong-royong membantu, agar semua warganya dapat menikmati daging kambing atau kerbau sebelum datangnya bulan Ramadhan.
    Tradisi “Meugang” biasanya juga dilakukan saat hari raya Lebaran dan Hari Raya Haji.

    4. Balimau

    Tradisi Balimau hampir sama dengan tradisi padusa, yakni membersihkan diri dengan cara berendam atau mandi bersama-sama di sungai atau tempat pemandian.
    Tradisi Balimau dilakukan oleh masyarakat Padang, Sumatera Barat. Biasanya tradisi ini dilakukan dari mulai matahari terbit hingga terbenam beberapa hari sebelum bulan Ramadhan.
    Mirip dengan “Padusa”, makna dari tradisi Balimau ini berarti melakukan pembersihan diri secara lahir dan batin, agar seseorang siap menjalankan ibadah puasa.

    5. Jalur Pacu

    Di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, masyarakatnya memiliki tradisi yang mirip dengan lomba dayung. Tradisi “Jalur Pacu” ini digelar di sungai-sungai di Riau dengan menggunakan perahu tradisional, seluruh masyarakat akan tumpah ruah jadi satu menyambut acara tersebut.
    Tradisi yang hanya digelar setahun sekali ini akan ditutup dengan “Balimau Kasai” atau bersuci menjelang matahari terbenam hingga malam.

    6. Nyorog

    Di Betawi, tradisi “Nyorog” atau membagi-bagikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua, seperti Bapak/Ibu, Mertua, Paman, Kakek/Nenek, menjadi sebuah kebiasan yang sejak lama dilakukan sebelum datangnya bulan Ramadhan. Meski istilah “Nyorog”nya sudah mulai menghilang, namun kebiasan mengirim bingkisan sampai sekarang masih ada di dalam masyarakat Betawi. Bingkisan tersebut biasanya berisi bahan makanan mentah, ada juga yang berisi daging kerbau, ikan bandeng, kopi, susu, gula, sirup, dan lainnya.

    Tradisi “Nyorog” di masyarakat Betawi memiliki makna sebagai tanda saling mengingatkan, bahwa bulan suci Ramadhan akan segera datang, selain itu tradisi “Nyorog” juga sebagai pengikat tali silahturahmi sesama sanak keluarga. 
          (sumber http://www.kaskus.us/showthread.php). 

     7. Khataman

Ada pula acara yang disebut dengan khataman yang dilakukan oleh masyarakat lereng Gunung Andong, Magelang, yaitu pementasan berbagai kesenian yang diiringi tabuhan gamelan, seperti tarian kuda kepang , tarian soreng putri, dan tarian kuda kepang papat. Tarian khas Kuda Kepang Papat adalah tarian khas masyarakat Lereng Gunung Andong, Magelang yang hanya dimainkan oleh empat penari keturunan cikal bakal desa itu, yaitu Kiai Kotik (Alm) & Nyai Kotik. 

Dan banyak lagi tradisi-tradisi di daerah lainnya menyambut kedatangan bulan suci ini. Nah.. di tempatku setiap bulan Ramadhan selalu  ada acara yang disebut "Papajar" yaitu acara berwisata dan makan-makan. Aku ga tahu bagaimana cerita awalnya bermula, tradisi tersebut rasanya telah ada sejak aku mulai belajar berpuasa, meskipun setelah dewasa aku selalu menganggapnya tidak perlu, lha apa hubungannya coba mau puasa dengan berwisata dan makan-makan? bukankah kita masih tetap bisa melaksanakannya di bulan syawal atau bulan-bulan selanjutnya?

 Pada dasarnya tradisi-tradisi itu merupakan cara masyarakat untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan sebagai simbol kegembiraan akan datangnya bulan penuh rahmat ini. Dan alangkah lebih baiknya pula jika kita mengisi Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan positif yang akan menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah, bukan hanya sebatas simbol saja atau sebatas "kebiasaan" dan kewajiban kita sebagai muslim. Ramadhan harus bisa menjadikan kita pribadi yang lebih baik. Pribadi yang lebih kuat untuk menahan godaan zaman, menahan gelora kehidupan yang semakin hedonis. Yuph.. semoga Ramadhan kali ini bisa menjadikan insan yang bertakwa dan memberi manfaat bagi orang lain.

Selamat menyambut Ramadhan 1432 H, 
Selamat menunaikan ibadah puasa, 
Selamat berbagi berkah Ramadhan, 
Semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT dan kita kembali fitrah di 1 syawal 1432 H


*catatan memotivasi diri sendiri*

Minggu, 24 Juli 2011

Pesona Kawah Putih



lihat, airnya yang berwarna hijau apel ini... sangat mempesona
Kawah Putih merupakan tempat wisata yang cukup ramai dikunjungi, terletak di ketinggian 2300 meter dari permukaan laut, berada di daerah Ciwidey Bandung Selatan, konon kabarnya danau Kawah Putih bisa berubah-ubah warna. Kadang warnanya hijau apel, terkadang biru dan coklat susu. Ketika aku berkunjung hari ini, danaunya berwarna hijau apel, sungguh mempesona meskipun tanpa kabut, karena cuaca sedang terang benderang, permukaan kawah umumnya berbatu dan berpasir warna putih, air kawah terasa hangat ketika kita mencoba mencelupkan tangan, banyak sebagian orang meyakini  bahwa air ini berkhasiat menyembuhkan beberapa penyakit kulit, tak heran jika ada beberapa orang yang menyempatkan untuk mengambil air dengan bekas botol air mineral. Aku baru kali ini berkunjung ke Kawah Putih padahal seringkali melewati daerah ini (setiap aku pulang kampung), tapi keinginan untuk singgah dan melihat-lihat baru terlaksana. Kawah Putih berada di kawasan hutan lindung Gunung Patuha, memberikan pesona alam yang luar biasa, Kawah Putih terbentuk sejak abad dua belas silam.

Sabtu, 23 Juli 2011

Selamat Hari Anak Nasional

Hari ini tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Hari Anak Nasional kali ini mengangkat tema "Anak Indonesia Sehat, Kreatif dan Berahlak Mulia". Temanya sungguh menarik dan barangkali sesuai dengan kondisi Indonesia saat ini, anak adalah harapan seluruh orangtua, harapan semua komponen bangsa agar bangsa kedepan menjadi lebih baik, anak adalah modal dasar dalam pembangunan nasional sehingga perkembangan dan pertumbuhannya harus disiapkan dengan sebaik-baiknya sehingga kelak akan menjadi sosok yang berkualitas dan berguna bagi diri dan lingkungannya.

Kamis, 21 Juli 2011

Potensi Diri

Pernahkah kamu merenungi diri sendiri, sejam saja? atau beberapa menit? Aku beberapa menit yang lalu sedang asyik merenungi diri sendiri sampai tiba-tiba terbersit untuk menuliskannya di sini. Serasa mendapat ide dari langit ^_^. Aha.. whats the meaning of"merenungi diri"? mungkin lebih kepada instropeksi diri, mencoba menggali potensi diri siapa tahu dapat ide-ide kreatif dari bakat terpendam yang belum pernah aku sadari sebelumnya. So apakah aku menemukan sesuatu? ya.. ternyata dari sekian menit yang aku punya untuk melihat kedalam diri ku sendiri, aku menemukan banyak ide yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya. Mau tahu?? R A H A S I A dooong....^_*. Hanya sebatas ide? Biarlah.. pada saatnya waktu akan mewujudkan seluruh harapan dan impian kita.

sumber gambar http://www. muda-airin.blogspot.com
  [Ufs.. jadi kemana-mana].

Kita sering merasa dan beranggapan bahwa kita tak memiliki sesuatu untuk "ditampilkan", kita sering berkata "ah tidak berbakat , aku tidak bisa, aku tidak mampu, aku tak sanggup untuk ...(sesuatu)", padahal kita belum pernah mencobanya. Karena kita tidak menyadari potensi diri kita, kadang kita menolak suatu kesempatan karena kita tidak merasa mampu melakukannya, padahal seandainya kita percaya, kita pasti bisa untuk melakukannya. Semuanya tergantung pada keyakinan diri kita, jika kita percaya, kita bisa!
"A man can be as great as he wants to be. If  you believe in yoursel and have the courage, the determination, the dedication, the competitive drive and if you are willing to sacrifice the little things in life and pay the price for the things that are worthwhile, it can be done" (Vince Lombardi).

Pernahkah kamu mendengar teori "Mestakung" nya Prof. Yohannes Surya (kalo ga salah beliau adalah pembimbing untuk olimpiade Matematika dan Fisika). Teori Mestakung (Semesta Mendukung) adalah implementasi dari kepercayaan diri kita untuk bisa melakukan sesuatu. Awalnya adalah diri kita sendiri. Keyakinan kita akan diri sendiri akan memberikan sinyal-sinyal positif yang akan menarik reaksi dari alam semesta. Sinyal tersebut akan mempengaruhi jiwa, otak, semangat kita untuk bekerja. Jika kita yakin, alam akan merespon keyakinan kita dan akan menjadi kenyataan. 
sumber gambar http://www.gudangmateri.com


Jangan pernah takut untuk mencoba, kita tak akan pernah menemukan sesuatu dalam diri kita sebelum kita mencobanya, seperti yang selalu orang-orang katakan "you never know, until you try". Lihatlah ke cermin, dan katakan pada diri sendiri bahwa "saya bisa!"

Faktanya memang lingkungan pada akhirnya akan mempengaruhi keyakinan kita, orang-orang di sekeliling kita tidak akan semuanya merespon positif, tapi adakalanya orang lain memberikan pencitraan yang negatif akan diri kita, jika demikian, abaikanlah suara-suara sumbang itu, janganlah opini negatif itu akan merusak kita tapi jadikanlah itu sebagai pendorong, motivasi kita untuk membuktikan pada mereka bahwa apa yang mereka pikirkan tentang diri kita adalah salah. Sepanjang hidup kita akan merima citra negatif dan positif, itu tergantung dari bagaimana orang menilai diri kita dan kita tak akan mungkin bisa menghindari semua itu. Jadi yang harus kita lakukan adalah membiarkan penilaian negatif itu dan menjadikannya sebagai cambuk untuk memacu kesuksesan. 

 "we must not allow other people's limited perceptions to define us" (Virginia Satir). 

Jangan pernah biarkan sudut pandang orang lain yang terbatas mendefinisikan kita. Ya! setiap orang akan pernah mengalami penghinaan, pelecehan, diragukan, dianggap remeh. Orang sukses menjadikan semua itu sebagai kunci kesuksesan sedang orang gagal menjadikan itu sebagai pemicu keburukan. So.. bedanya adalah tergantung dari sikap kita menyikapi setiap reaksi yang diberikan lingkungan atas diri kita.

Jadi lihatlah diri kita kawan, kembangkanlah potensi diri kita, abaikan penilaian negatif orang lain tentang diri kita, dan lihatlah apa yang terjadi.. kita bisa menjadi sukses! kita memiliki banyak potensi dalam diri dan kita berhak untuk mengembangkannya. 

sumber gambar: http://www.abiddeandalucia.blogspot.com
Dan akhirnya ketika kesuksesan itu bisa kita raih, kita akan tersenyum seperti ini... manis sekali bukan ^_*
"Hide not your talents. They for use were made" (jangan sembunyikan bakatmu, semua diciptakan untuk digunakan). Benjamin Franklin


"Everybody has talent, it's just a matter of moving around until you've discovered what it is" (semua orang punya bakat, hanya saja kita butuh berkeliling untuk menemukan apa bakat terbaik kita). George Lucas.

"life is a succession of lessons, which must be lived to be understood" (Ralph Waldo Emerson).


Selamat Meraih Kesuksesan, Kawan...

# catatan untuk menyemangati diri sendiri #

Rabu, 20 Juli 2011

Orang Gila

Beberapa hari ini, setiap berangkat kerja aku selalu senang melihat-lihat sekeliling, apalagi di tengah kemacetan lalu lintas yang seringkali membuat aku stres -skala kecil-, memandang sepanjang perjalanan adalah terapi untuk mengalihkan perhatian terhadap kondisi jalanan yang macet. Tiba-tiba saja perhatianku terantuk pada sepotong jiwa yang lemah yang tergeletak di pinggir jalan, kita menyebutnya orang gila.
Ia sang gila, yang telah gila dihadapan kehidupan, kata orang-orang, ia sangat gila di hadapan kenyataan keindahan duniawi yang gemerlap, ia sang gila, dibawah bayang-bayang temaram dunia yang menyilaukan, ia tidak gila dihadapan teman-temannya yang katanya juga gila, ia tidak gila kata temannya yang gila-gila, ia adalah satu dari sekelompok jiwa-jiwa yang gila dalam hidup ini, yang dianggap aneh oleh kehidupan yang karenanya dikucilkan dan diasingkan (Arini Hidajati - Wong Edan)
Hemm.. dengan iseng kemudian aku menghitung jumlah orang gila yang kutemui hari itu dengan berbagai tingkahnya, ada yang berjalan, berbicara sendiri, merenung sendiri, menangis sendiri dan bahkan orasi sendiri, totalnya hari itu aku menemukan 5 orang gila dengan polah yang berbeda. Sedemikian parahkah kehidupan ini? sampai-sampai dunia ini telah membuat 5 orang menjadi gila (yang kutemui hari itu), belum dihari-hari selanjutnya, rasanya makin kesini makin banyak saja orang yang gila atau bertingkah gila. Entahlah, berapa jumlah kongkrit orang gila di Bandung ini, atau mungkin se Jawa Barat? atau se Indonesia?? perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui jumlahnya.

Aku sedih melihat mereka berada di jalanan, apakah mereka tak memiliki keluarga? apakah mereka sedemikian hinanya sehingga keluarga sendiri tidak peduli, kemudian menggelandang tidak karuan, apakah itu kiriman dari Rumah Sakit jiwa seperti yang sering diberitakan karena mereka sudah tak mempunyai kemungkinan untuk sembuh, sementara Rumah Sakit Jiwa memiliki dana dan tempat yang terbatas sedang pasien selalu meningkat setiap hari sehingga tidak memungkin untuk terus memelihara "orang lama", dan solusinya adalah membuang mereka kejalanan? entahlah.. yang pasti kehadiran orang gila hari itu membuatku merenung sepanjang jalan, betapa kehidupan ini begitu kejam (buat mereka).

Kita terkadang tidak menyadari bagaimana si gila tidak pernah bersuara, ia adalah hakikat kenyataan kehadiran yang bahasanya adalah diam dan tapa. Gila adalah tanda-tanda Allah semata, ini adalah kehendak Tuhan, yang akan membuat kita mensyukuri kehidupan dan berkata "betapa bersyukurnya kita tidak menjadi gila" kita tidak dapat mengetahui rahasia Allah, bagaimana jiwa yang kumal adalah rahasia terdalam dan unik, ketika tiba-tiba saja Tuhan membuat ia gila, jasadnya berjalan sendirian, mulutnya berbicara sendiri, dan tak tahu hendak kemana kaki melangkah, tak mengerti hendak kemana kehidupan itu ia bawa.

Ia gila, biarlah, ketika itu mengantarkannya kepada kebenaran dan cinta, mengantarkan kepada kesejatian kehidupan yang paling hakiki dan keindahan wajah Tuhan di jiwanya.(Arini Hidajati-Wong Edan).
Bersyukurlah kita yang masih memiliki otak yang waras, yang menjalankan kehidupan dengan kesadaran tertinggi akan hakekat dan makna hidup yang kita jalani.

#Bahkan dari orang yang kita anggap gila pun, Allah memberi kita pelajaran...jadi nikmat Tuhan mana lagi kah yang kita dustai??

Tak ada kehidupan yang sempurna..


Kita sering merasa bahwa kita adalah orang yang paling "menderita" di dunia, dan kadangkala merasa iri dengan keberhasilan orang lain. Kita sering merasa hidup membelenggu kita, dan kita tak merasa memiliki kesempatan yang lebih baik. Jika kamu berpikir demikian, ubahlah pikiran kamu, ubahlah bagaimana kamu memandang hidup, karena hidup itu tergantung dari apa yang kita sangkakan. Jika kita merasa hidup ini telah membuat kita menderita, maka kita akan semakin terkungkung oleh rasa penderitaan itu, namun jika kita merasa bahwa apapun yang terjadi dalam hidup kita, kita harus bahagia, maka kita akan merasakan efek yang berbeda dalam memandang sesuatu. Selalu berpositif thinking dengan apa yang kita jalani, maka kehidupan akan memberi kita banya kesempatan untuk bahagia.

Intinya terletak pada rasa bersyukur kita terhadap apa yang kita terima, janganlah kita merasa iri dengan apa yang diterima orang lain tapi bersyukur lah dengan apa yang kita miliki (sepertinya ini pepatah atau peribahasa lama) tapi begitulah guys.. hidup ini adalah ulangan, dan apa yang orang tua dulu telah petuahkan kepada kita begitulah adanya. Seperti sebatang pohon, hidup adalah rangkaian dahan dan bunga-bunga, ranting dan daun, putik dan buah, akar dan batang semuanya membentuk suatu kesatuan dan yang akan menyempurnakan hidup itu sendiri. Senang, sedih, tangis dan tawa adalah rangkaian kehidupan yang merangkum seluruh perjalanan kita, memberi kisah, pikiran, pembelajaran dan pengalaman.

Lalu haruskah kita bersedih hati dengan hidup kita yang begini-begini saja? haii.. C'mon Guys.. janganlah kita berpikir bahwa kita tak memiliki kemampuan untuk bahagia, setiap orang memiliki hak yang sama, menghirup udara yang sama, berdiri di tanah yang sama, yang membedakan adalah bagaimana ia memaknai dan menjalani hidup. kalo kita merasa bahwa hidup kita tak berarti maka semakin tak bergunalah kehidupan itu, jangankan buat orang lain buat diri kita sendiri pun menjadi tak berarti. Jauhkan pikiran-pikiran buruk dari kepala kita, bangkitlah, di depan banyak kesempatan yang akan kita raih. Kesempurnaan hidup bukan terletak pada pemenuhan materi, atau pada segala hal yang mewah, baik dan membahagiakan, akan tetapi kesempurnaan adalah konfigurasi apik dari berbagai hal yang berlawanan (Fahd Djibran). Sesuatu tidak menjadi sempurna jika hanya terbatas pada satu sisi saja, misalnya seorang perempuan yang cantik/laki-laki yang keren tidak akan terlihat sempurna jika tidak ada seorang perempuan/laki-laki yang biasa-biasa saja, seseorang tidak bisa dikatakan kaya, jika tidak ada yang miskin, seseorang tidak disebut pintar jika tidak ada yang kurang pintar, ya.. kesempurnaan hanyalah milik Allah semata (sepertinya sering dikatakan oleh Dorce..:)).

Jadi, jika kita sekarang berada pada posisi "minder" maka ubahlah cara pandang kita terhadap sesuatu, bangkitlah melawan kekurangan diri kita, hidup adalah tentang pilihan-pilihan, dan di bumi Allah yang sangat luas ini terdapat banyak kesempatan yang harus dan bisa kita pilih untuk kehidupan kita yang lebih baik.


Jadi.. keep spirit dan marilah kita menyongsong masa depan kita yang lebih baik...

*catatan untuk menyemangati diri sendiri*

Sabtu, 16 Juli 2011

Lelakikah Engkau, Perempuankah Engkau

Siang itu, langit tak terlalu cerah. Matahari malu-malu menampakkan sinarnya, waktu menunjukkan pukul 15.00. Aku bersama temanku bermaksud untuk singgah di salah satu tempat makan yang lumayan ramai dikunjungi, namanya Baso/Batagor Serayu di Jalan Serayu, kalo tidak salah. Begitu masuk, tempat itu memang penuh sesak, dan hanya menyisakan beberapa bangku. Beruntung aku dan kawanku mendapat tempat duduk yang lumayan enak.

Di meja sebelah kami terdapat 2 orang pasangan laki perempuan, seperti pada umumnya kita kadang memperhatikan "tetangga" sebelah kita apalagi jika ada hal-hal yang menarik perhatian kita. Secara tak sengaja kami melihat pasangan itu, dan aku berpikir dalam hati, waah.. mereka ini sepertinya pasangan yang serasi. Seorang laki-laki yang Cakep, Keren dan seorang perempuan yang cantik.

Tanpa sengaja (karena meja kami dekat), kami mendengar pembicaraan mereka, dan daun telingaku nampaknya mendengar suara-suara yang agak sumbang yang memberikan efek pada mata untuk meliriknya, dan oh my God, lelaki yang keren itu berbicara, duduk, dan bersikap seperti perempuan. Hemmm.... dengan berat hati aku mengatakan bahwa ada kemungkinan dia adalah seorang ****i, (padahal penampilannya oke punya lho).

Fenomena laki-laki yang bersikap seperti perempuan memang menjamur belakangan ini, ditayangan-tayangan televisi, di panggung-panggung hiburan peran seorang ****i hampir dipastikan selalu ada, meskipun mereka selalu dijadikan bahan olokan atau objek penderita. Lelaki kemayu (anggun) selalu menarik perhatian dan menjadi cibiran, bukan berarti bahwa kita tidak memahami kelainan jiwanya, tidak menghargai perasaannya atau bermaksud untuk merendahkannya akan tetapi aku merasa bahwa dia tidak pantas bersikap seperti itu, coba deh bayangkan, seseorang berpenampilan keren seperti seorang laki-laki pada umumnya dan berwajah ganteng tapi ketika berbicara dan bersikap dia seperti perempuan. Sungguh ironis menurutku. 

Tuhan mentakdirkan seorang laki-laki dan perempuan sebagai penerus dan penjaga kehidupan. Laki-laki dengan segala kelebihan dan kekurangannya adalah simbol kekuatan, dan perempuan selalu diibaratkan sebagai simbol kelemahan, jika ada seorang laki-laki yang seharusnya menunjukkan jati dirinya sebagai simbol kekuatan akan tetapi yang dia pertunjukkan adalah simbol kelemahan, maka menurutku wajar jika masyarakat memberikan penilaian yang negatif. Bukan aku tak menghormati hak asasinya dia sebagai seorang manusia, akan tetapi dia sendiri telah merendahkan martabat dirinya sebagai laki-laki.

Apakah sikap semacam itu adalah sebuah penyakit? kelainan atau gaya hidup? mungkin semuanya bisa menjadi sebuah alasan. Jika dicermati, laki-laki yang menirukan gaya perempuan adalah sebuah gaya hidup, bukan kelainan maupun penyakit, karena tuntutan jaman dan pergaulan yang menyebabkan mereka merubah tingkah mereka.


Allah SWT telah jelas mengharamkan laki-laki yang menyerupai perempuan atau sebaliknya,  banyak Hadits mengatur tentang itu diantaranya: 


عن ابن عبّاس رضي الله عنه قال: لعن رسول الله صلّÙ‰ الله عليه وسلّÙ… المتشبّهين من الرجال بالنّساء والمتشبّهات من النّساء بالرجال -رواه البخاري
Dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata, “Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wasallam mela’nat orang laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki”. [HR. Bukhari]

Laki-laki yang menyerupai perempuan dan atau sebaliknya adalah menyalahi fitrah, karena salah satu fitrah manusia adalah laki-laki menjaga sifat kelelakiannya dan perempuan menjaga sifat keperempuanannya agar kehidupan dapat berjalan sebagaimana adanya. 

Begitulah, kadang aku tak habis pikir dengan tingkah laku seorang laki-laki yang bergaya, berbicara dan berdandan seperti perempuan atau demikian sebaliknya, apakah yang hendak mereka cari?? apakah tidak ada pertentangan dalam hati nurani mereka? apakah benar alasan seperti yang sering didengar dari kebanyakan mereka karena mereka berbuat begitu karena merasa sifat feminimnya yang lebih dominan didalam diri mereka? wallahu'alam. 
Allah Swt telah memberikan petunjuk, kita harus kembali pada apa yang telah Tuhan tunjukkan dan mau belajar dari sejarah, coba kita perhatikan kenapa Sodom dan Gomorah di jungkir balikkan?

Mari kita berdoa semoga Allah memberikan petunjuk kepada kita semua.

Seminar Travel Writing BECOME A TRAVEL WRITER

Hari ini aku mengikuti seminar Travel Writing BECOME A TRAVEL WRITER bersama TEGUH SUDARISMAN (Founder Penulis Pengelana) yang diadakan di Kedai Kopi Mata Angin, Jalan Bengawan Nomor 52. Acara ini dimulai sejak pukul 08.00 - 15.00. Jika ditanya mengapa aku ikut seminar ini? jawabannya tentu karena aku terobsesi dengan travelling. Haa.. Obsesi ini nampaknya semakin mengaduk-aduk jiwaku belakangan ini, jika dahulu aku hanya memendamnya dikedalaman hati karena alasan pekerjaan, kini aku mulai memikirkan untuk bisa jalan-jalan tanpa meninggalkan pekerjaan (bagaimana bisa ya??). Sejauh ini aku memang hanya melakukan perjalanan di hari minggu saja (itu pun kalo tidak ada acara keluarga hehe), untuk bepergian keluar kota, rencana-rencana itu masih tersusun didalam buku daftar kota tujuan yang hendak aku singgahi di suatu hari.

Seru dan menarik banget acaranya, karena kita tidak hanya mendapat ilmu dan tips-tips bagaimana kita bisa melakukan perjalanan dengan gratis, akan tetapi kita juga mendapat ilmu fotografi dan cara menulis khususnya travel writer yang bisa menghasilkan uang, dan keuntungan yang lain adalah kita bisa bertemu orang yang berbeda dan mendapat  teman baru. :) 

Menjadi penulis dan bisa memotret itu memang tidak mudah, akan tetapi tidak berarti bahwa kita tidak akan mampu melakukannya. Yeaaah.. we can do it!! Selama kita mau berusaha dan terus belajar. Seperti yang dikatakan Mas Teguh Sudarisman (Pembicara) untuk bisa menjadi seorang travel writer itu diperlukan beberapa tahapan (dan aku rasa bukan hanya untuk itu saja, didalam kehidupan kita memerlukan proses untuk menjadi sesuatu, karena kita tak mungkin mendapatkan sesuatu dengan tiba-tiba tanpa usaha dan itu adalah teori umum), adapun tahapan untuk menjadi Travel Writer adalah:
  1. Belajar menulis
  2. Belajar fotografi
  3. Posting blog atau facebook
  4. Mengirimkan karya kita ke media
  5. Membuat fortopolio
  6. Menjadi profesional
  7. Jalan-jalan gratis dan dapat duit pula
Nah, lalu dimanakah posisi aku sekarang? heem.. nampaknya aku masih berada di titik nol ^_^. Tapi meskipun demikian, aku akan belajar untuk melewati tahapan-tahapan itu, karena seperti yang dikatakan Mas Teguh, tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu dan kita pasti bisa mewujudkan impian kita. Semoga.

Di akhir sesi diadakan doorprize yaitu membuat lead tulisan dan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan, heemm.. aku kebagian pin dan gantungan kunci dari mahanagari (alhamdulillah), selain itu ada juga beberapa yang mendapat buku, kaos dan topi.
 horeee.... dapat hadiah...

sesi terakhir yang tak pernah terlewatkan adalah berfoto bersama.. yuuukkk.. smile, ciiiisss...
sumber foto: http://www.facebook.com/photo.php?fbid=2040153336713&set=t.100001558631455&type=1&theater

Gelap

Gelap memangsa senja, bulan pun bersedih, 
hamparan langit lirih dalam pelukan malam
Disini, aku menikmati hitamnya malam yang sunyi
Merasakan angin menepuk-nepuk pipiku 
menandakan adanya kehidupan
PLN pun engga berbagi penerangan entah alasan apa..
Suara-suara binatang malam gemerisik di daun telinga
Seolah berkata "gelap ini hanya sementara, 
dan aku, kamu, kita akan baik-baik saja"
Aku menatap hamparan hitam
Tak kutemukan apa-apa selain senyap

Jumat, 15 Juli 2011

Sertipikat Palsu



Hari ini aku bertemu dengan seorang klien, tepatnya dia klien lama di Kantor Kami. Seorang perempuan muda dan cantik. Dia tak bermaksud untuk menjual tanah atau membalik nama sertipikat tanahnya, dia hendak menanyakan keabsahan sertipikatnya. Lalu dia menyodorkan sertipikat yang dilihat sekilas aja aku bisa memastikan kalo itu aspal (asli tapi palsu), dari warna cover dan warna lambang burung garudanya pun terlihat sangat berbeda, jika di sertipikat asli lambang burung garuda berwarna kuning, di sertipikat yang aku "duga" aspal ini berwarna putih, lalu bentuk dan garis tulisannya pun menunjukkan hasil scan, bukan asli.


sertipikat "aspal" yang dibawa si klien...
Dia juga menunjukkan fotokopi sertipikat dengan nomor yang sama (yang aku duga itu hasil fotokopi dari sertipikat yang asli), keganjilan pun semakin jelas, jika di sertipikat "aspal" nama pemilik yang lama memakai tulisan tangan, di copy sertipikat asli diketik dengan komputer, di halaman pertama pun sudah ada keganjilan, karena tidak adanya tulisan nama kota tempat Kantor Pertanahan tersebut berada, sedang di copy sertipikat asli terdapat nama kota tempat kantor pertanahan berada, dalam hal ini sertipikat diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Bandung. Demikian selanjutnya, Gambar Situasi menunjukan nomor yang berbeda, bukti (cap) tanda bukti pengecekan sertipikat meskipun terlihat asli tapi ketika dibandingkan berbeda dengan yang terdapat dalam copy sertipikat yang oleh kami dianggap sebagai copy dari sertipikat yang asli karena di sertipikat yang "aspal" tidak terdapat stempel tanggal pengecekan sertipikat dan itu menyalahi kebiasaan yang dilakukan oleh Badan Pertanahan, karena BPN selalu menyertakan stempel cap, sampai halaman belakang kami menemukan banyak keanehan karena terlihat sebagai hasil scan.

Aku tidak mengerti kenapa sertipikat itu bisa menjadi "aspal", si klien  mengatakan kepada kami bahwa dia menerima sertipikat "aspal" berikut copy dari sertipikat asli tersebut dari mantan suaminya -waktu itu adalah suaminya- yang aku pun ketahui dari daftar tanda terima kami, bahwa dahulu memang si suami yang mengambil sertipikat asli, dan itu sudah 3 tahun berlalu. 

Karena penasaran aku pun membuka arsip dan aku sangat beruntung karena menemukan copy sertipikat dari sertipikat asli yang telah balik nama ke atas nama klien tersebut dan semakin yakinlah kami bahwa sertipikat yang dipertanyakan kepada kami itu adalah palsu. Entah apa yang ada dalam pikiran klien kami, tapi aku merasa kasihan sama dia karena merasa telah dipermainkan oleh mantan suaminya. 

contoh sertipikat asli..
Aku gak habis pikir, mengapa ada orang yang dengan jahatnya memalsukan sertipikat dan memberikannya kepada orang lain, apakah dia tidak memikirkan bahwa cepat atau lambat perbuatannya akan terbongkar. Aku telah mengusulkan untuk memblokir sertipikat tersebut karena dikhawatirkan bisa terjadi peralihan hak yang dilakukan oleh orang yang tidak berhak, aku pun menyarankan jikalah memungkinkan untuk menghubungi mantan suaminya untuk menanyakan keabsahan sertipikat tersebut, namun dia berkata bahwa sangat tidak mungkin untuk menghubungi mantan suaminya lagi karena hubungannya berakhir dengan tidak baik Sejujurnya aku merasa kasihan sama si klien, dia masih muda, bercerai dengan tidak baik, eh sekarang malah tertipu pula (kalo lah boleh dikatakan demikian). Aku sendiri tidak bisa menduga -meskipun telah berprasangka buruk- bahwa si mantan suami lah yang mungkin telah memalsukan sertipikat tersebut, setidak-tidaknya dugaannya mengarah kepada si mantan suami sebagai orang terakhir yang memegang sertipikat tersebut.

Akhirnya si klien  bermaksud untuk membuat laporan kepada pihak kepolisian dengan sangkaan pelanggaran dengan pasal 263 tentang pemalsuan dan atau pasal 378 penipuan.
Pemalsuan akta (surat  berharga) dapat dikenakan hukuman penjara selama-lamanya 6 tahun. Yang dimaksud dengan surat berharga adalah segala surat baik yang ditulis dengan tangan, dicetak maupun ditulis memakai mesin tik dan lain sebagainya yang menimbulkan kerugian kepada pihak lain. Dalam hal ini perbuatan memalsukan sertipikat tersebut dapat dianggap sebagai tindakan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 263 dan 264 KUHP dikarenakan si pembuat dengan sengaja memalsukan surat berharga yang mendatangkan kerugian kepada pihak lain. Sedangkan untuk pasal penipuan dapat dikenakan hukuman selama-lamanya 4 tahun (pasal 35, 43, 379, 263, 486 KUHP). Penipuan dalam hal ini karena si mantan suami memberikan surat (sertipikat) yang ternyata dikemudian hari "dianggap" palsu. Dianggap palsu disini semata-mata karena belum adanya putusan pengadilan yang menyatakan hal demikian, meskipun perbuatannya telah mengarah kepada perbuatan tersebut.

lihat bedanya.. sertipikat palsu (kiri) dan yang asli (kanan)
Hemm...berkaca pada kejadian ini, dimana si klien baru merasa "ngeh" sekarang dengan keanehan sertipikat miliknya tersebut, padahal sertipikat tersebut telah dia terima selama kurang lebih 3 tahun (waktu yang cukup lama), pada akhirnya kita memang bisa jeli melihat sesuatu keanehan yang terjadi disekitar kita, kita harus selalu waspada, karena kehidupan terkadang memberi kita pelajaran yang tak akan pernah bisa kita duga dan kita sangka (bahkan mungkin yang akan kita terima dari orang yang pernah sangat dekat dalam kehidupan kita), jika kita memiliki awareness, setidaknya kita bisa mengantisipasi segala permasalahan dengan lebih cepat.

Kamis, 14 Juli 2011

My Fam

Foto bersama adalah sesuatu yang paling jarang kami lakukan, bukan apa-apa selain karena kami memang sama-sama tak menyukainya -karena kami merasa tak fotogenic hihihi- juga karena kami tak memiliki bakat menjadi seorang fotomodel, namun akhirnya beberapa hari lalu kami "dengan terpaksa" berfoto bersama karena hari senin nanti ketika masuk sekolah Hafiz harus membawa serta foto keluarga, jadilah foto ini hasilnya.



 Inilah kebersamaan kami di foto ini, sisanya adalah foto Hafiz karena Hafiz berpose dengan lebih baik (menurutku). Hafiz bisa lebih luwes bergaya. Bisa dilihatkan bedanya kalo orang dewasa (ortu) berpose dengan anak kecil yang fotogenic..hahay.. aku sebenarnya malu sendiri kalo harus berfoto seperti ini. Aneh rasanya... untungnya foto yang dihasilkan ga terlalu jelek walaupun tidak bisa dibilang bagus tapi lumayanlah daripada ga ada sama sekali.



Setelah ini aku tidak tahu kapan kami bisa foto bersama lagi. Dan ini tentu menjadi moment yang tak terlewatkan. Kebersamaan seperti ini mudah-mudahan bisa tetap terjaga tidak hanya sebatas gambar (foto) saja, tapi dalam kehidupan nyata aku berharap bisa saling menjaga dan saling menguatkan selamanya. Semoga.
Hafiz belakangan ini  memang agak-agak senang bergaya, dan paling senang menirukan gaya si boysband smash, hadeeuuuh.. anak kecil gayanya meniru orang dewasa, tapi apa boleh buat, media memang memiliki dampak yang luarbiasa terhadap perkembangan anak. Hemm.. walaupun sebenarnya aku sudah ekstra hati-hati dalam memilih  tayangan TV. Lihat dech gaya nya.... heeeeemmmm lucu juga kalo menurutku heuheu. Coba deh perhatikan senyumnya, aku paling suka banget kalo Hafiz lagi tersenyum, bagiku senyum Hafiz adalah seluruh keindahan dunia.





Rabu, 13 Juli 2011

Pendaftaran Hak Atas Tanah

Pendaftaran hak atas tanah dilakukan untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas sebidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar. Pendaftaran tanah dilakukan di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota setempat. Meskipun pendaftaran hak atas tanah merupakan upaya untuk perlindungan hukum terhadap masyarakat akan tetapi tidak semua tanah-tanah di Indonesia terdaftar dengan baik, hal ini disebabkan karena masyarakat sendiri kurang memahami pentingnya pendaftaran hak atas tanah-tanah yang mereka miliki dan kuasai. Masyarakat kurang memahami pentingnya legalitas surat-surat pertanahan, selain itu biaya dan proses yang berbelit-belit menyebabkan masyarakat malas untuk melakukan pendaftaran hak atas tanah miliknya. Dalam hal ini pemerintah selalu berupaya untuk memfasilitasi masyarakat diantaranya dengan banyaknya program-program pemerintah dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran hokum masyarakat terutama yang menyangkut masalah pertanahan diantaranya dengan pembuatan sertipikat masal melalui Program Nasional (Prona), Ajudikasi, atau yang sekarang lagi populer Larasita. Semua itu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dalam bidang pertanahan dan dalam upaya untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum sebagaimana yang diamanatkan dalam UU Pokok Agraria (UUPA) No. 5 tahun 1960.

Sejarah
Pendaftaran tanah telah dimulai sejak zaman Pemerintahan Hindia Belanda dengan dibentuknya Kantor Kadaster (pendaftaran) yang melakukan pendaftaran tanah. Pada waktu itu, pendaftaran hanyalah mengacu untuk hak-hak atas tanah yang tunduk pada pada Kitab UU Hukum Perdata Barat (BW). Untuk golongan bumiputera tidak ada pendaftaran yang bersifat resmi, hanya mengenal pendaftaran tanah pajak seperti kikitir, Leter C dan lain-lain.

Setelah UUPA
UUPA mengatur tentang pendaftaran tanah yang kemudian diatur lebih lanjut dalam PP nomor 10 tahun 1961 jo PP nomor 24 tahun 1997 yang menyatakan bahwa pendaftaran tanah diselenggarakan dalam rangka memberikan jaminan kepastian hukum dibidang pertanahan dan bahwa system publikasinya adalah sistem negatif, tetapi yang mengandung unsur positif karena menghasilkan surat-surat bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat (pasal 19 ayat 2 c, Pasal 23 ayat 2, Pasal 32 ayat 2, Pasal 38 ayat 2).

Pendaftaran tanah dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1. secara individual, yaitu pemohon dapat melakukan permohonan pendaftaran tanah langsung kepada Badan Pertanahan setempat dan dapat dilakukan oleh sendiri atau melalui kuasanya dengan biaya sendiri. Untuk pendaftaran yang dilakukan sendiri secara individual masyarakat dapat mengajukan permohonan pengakuan hak kapan saja, tak memiliki batas waktu tertentu.
2. secara massal yaitu pendaftaran tanah yang dilakukan bersama-sama oleh kelompok masyarakat tertentu yang diajukan melalui Desa/Kelurahan dan biasanya mendapat subsidi biaya dari pemerintah. Pendaftaran semacam ini terkenal dengan program Prona, Ajudikasi atau Larasita. Biasanya ada waktu-waktu tertentu dalam penyelenggaraan program tersebut.

Pendaftaran tanah meliputi:
1. Pengukuran, pemetaan dan pembukuan tanah
2. Pendaftaran hak atas tanah dan peralihan hak
3. Pemberian surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat

Pulang Kampung..

suasana Pantai Sereg di pagi hari
Beberapa hari yang lalu aku ditelepon oleh Bapakku supaya aku bisa pulang minggu ini karena mau mengadakan acara tasyakur bin nikmat, sebelumnya memang aku telah merencanakan untuk menjemput anakku dari liburannya. Jadilah pada hari Jum’at aku ijin untuk tidak masuk kerja.

aku dan kamu

Tidak perlu mengatakan apapun. Aku mengerti. Tak semua hal harus diungkapkan. Matamu telah bercerita tentang banyak hal. Dan bagiku itu sudah cukup. Diam. Aku takut mendengar kenyataan.

Mengapa mesti kita mempertanyakan sedang apa yang kita rasakan telah memberi jawaban atas seluruh pertanyaan pun bila kita menginginkan sebuah kepastian, mata kita telah menyiratkan apa yang dirasakan oleh hati.

Hari ini, aku dan kamu mengatasi rasa yang sama. Kikuk. Grogi terpancar jelas diseluruh bahasa tubuhmu, mungkin juga aku. Sejujurnya aku harus berusaha keras untuk bersikap normal. Untuk apa adanya agar senyummu tak membuatku luruh dan hanyut dalam matamu

Tapi rupanya kita tak pandai menyembunyikan. Perasaan serba salah hinggap menyergap setiap gerak dan tutur kata. Dan aku sekuat tenaga berusaha untuk menatap matamu. Berusaha untuk tak hanyut dan tenggelam di telaga bening matamu.
Perasaan salah tingkah tak mampu kita hindari, meski kita menyembunyikannya setengah mati.

Aku tersipu dalam pesonamu, kau serba salah dalam gerakmu, beberapa kali gerakan tak perlu menandai perilaku salah tingkahmu, aiiih.. Aku kehilangan banyak kata, kaupun begitu seolah waktu berhenti . Aku ingin menikmati sunyi ini lebih lama.

Menatap matamu memendarkan api rindu. Gairah yang berpadu malu melahirkan gelombang elektromagnetik, memberi rasa hangat di dada. Tanganku bergetar, hatiku berdegup kencang, pertemuan ini selalu ku tunggu.

(terinspirasi dari cerita seorang kawan)

Rabu, 06 Juli 2011

Anak

Anak (baca Bayi) adalah mahluk terlucu yang Tuhan hadirkan untuk menggenapi kehidupan. Setiap pasangan yang menikah sangat mengharapkan kehadiran seorang anak ditengah kehidupannya, bahkan sebagian suami ada yang berpoligami demi mendapatkan si buah hati. Anak adalah Anugrah, anak adalah pusat kehidupan itu sendiri. Anak yang akan memeriahkan hari-hari kita, merubah rumah sunyi seperti kuburan menjadi hiruk pikuk pasar. Ya anak adalah poros kehidupan suami istri.

Disamping sebagai anugrah, anak adalah amanat yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya penjagaan agar kelak menjadi insan yang berguna bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. Sungguh berat amanat yang kita tanggung, beban kita sebagai orang tua dalam mempertanggungjawabkan amanat yang telah Allah beri melalui buah hati kita, oleh karena itu kita harus menanamkan nilai-nilai kehidupan yang tidak hanya berguna untuk anak kita dalam urusan dunia tapi juga dapat menyelamatkan kita di Akhirat kelak.



Rumah ini, kini hanya sunyi yang tersisa tanpa tawanya, tanpa teriakannya, tanpa ceritanya, tanpa senyumnya yang menghiasi dinding-dinding tembok rumah, ya.. hanya sunyi yang mencekam tanpa kehadirannya. Dan kini aku mengerti, mengapa seorang anak sangat diharapkan kehadirannya dalam kehidupan. Karena anak adalah kebahagiaan.

Semoga anak-anak kita bisa menjadi anak yang soleh/solehah, berguna bagi Agama, bermanfaat bagi sesama dan mencintai kita sebagai orangtua.

Senin, 04 Juli 2011

kehilangan..

Kita takkan pernah tahu sampai kita memutuskan sesuatu. Tahukah rasanya merindukan? tahukah rasanya kehilangan? semuanya tak kita dapatkan ketika kebersamaan masih ada. Perlukah kita berpisah sekali-kali dengan orang yang kita cintai? aku rasa perlu, karena dengan begitu kita akan bisa merasakan saat-saat kehilangan, saat saat merindukan dan menyadari bahwa kita membutuhkannya.

Memang, kadangkala kita tidak pernah menyadari semua itu sampai kita merasa kehilangan, kita takkan pernah bisa menghargai setiap detik kebersamaan sampai waktu itu tiba, dan tiba-tiba saja kita merasa sangat merindukan dan membutuhkan.

Penyesalan kadang kala -bahkan seringkali- terlambat, so kita jangan menyia-nyiakan kesempatan kita untuk menikmati setiap detik kebersamaan dengan orang yang kita cintai, sebab jika saat itu tiba, kita akan lebih bisa merelakan setiap kehilangan dengan perasaan yang ikhlas (mungkinkah ada perasaan seperti itu??) entahlah..

satu hal yang pasti, cintailah orang yang kita sayangi dengan sebaik-baiknya kasih..

Jumat, 01 Juli 2011

Rasaku..


Seminggu sudah, 9 hari tepatnya, aku melewatkan hari-hariku tanpamu. Jika kau bertanya bagaimanakah rasanya? apakah aku merasa bahagia? Jawabnya aku tersiksa rindu, senyummu menari-nari di mataku, binar matamu, harum rambutmu, pelukmu, aku hampa tanpamu.

Huuh.. beginikah rasanya berjauhan?? sebegini tersiksanya aku tanpamu? mungkin karena aku terlalu mencintaimu. Itu pasti. Pernahkah kau memikirkanku? aku tahu kau pun sama, merindukanku (aku gak geer kan?? itu yang aku dengar dari telponmu tempo hari).

Seberapa lama lagi kau berlibur?? uuuhh 3 minggu itu membuatku tersiksa.

Hafizku.. sungguh aku rindu.. rindu..rindu...